Mohon tunggu...
Arsanda Hadriansyah
Arsanda Hadriansyah Mohon Tunggu... Seniman - Seorang Pelajar

Siswa SMA di Cikarang yang hobby memakan sambal tanpa minum

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Andai Dewa Lahir pada Tahun Indie

3 Juli 2019   02:55 Diperbarui: 3 Juli 2019   04:17 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Album cover Pandawa Lima

Kali ini saya akan membahas grup band Dewa, bukan "Dewa" dalam konsep teologi. 

Dewa atau Dewa 19 adalah band asal Indonesia yang legendaris. Band yang pernah mencapai kesukesannya dengan menjual 1,7 juta keping di Album "Bintang Lima" ini terakhir beranggotakan Ahmad Dhani, Andra Ramadhan, Once Mekel, Yuke Sampurna, dan Agung Yudha.

Mereka resmi bubar di tahun 2011, namun sering mengadakan "Konser Reuni" yang biasa vokalisnya diisi oleh Ari Lasso. Terakhir pada 2 Februari 2019, mereka mengadakan konser reuni di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Era kejayaan mereka sudah selesai satu dekade lalu. Sekarang, kejayaan mereka di gantikan oleh semangat band atau musisi indie penikmat senja kopi hitam rasta . Kerajaan Cinta mereka dihancurkan oleh Kelompok Penerbang Roket.

Bisa kita sebutkan pegiat musik indie yang didominasi musisi beraliran folk, mulai dari Fourtwnty, Fiersa Besari, Barasuara, dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkan. 

Eitsss, akan saya sebutkan lagi beberapa saja karena saya takut akan militansi fans mereka. Ada Elephant Kind, .Feast, Banda Neira, Danilla Riyadi, Payung Teduh, dan mohon maaf itu yang terakhir yang bisa saya sebutkan, sebab kalau saya menyebutkan semuanya blog ini jadi Spotify Top Indie Artist...

Sekarang saya ingin berandai-berandai, bagaimana jika Dewa lahir pada tahun ini, dimana tahun yang indie abizz?

1. Nama Mereka Bukan Dewa 19

Jika mereka lahir pada tahun ini, mungkin nama Dewa atau Dewa 19 pilihan yang buruk, saya jamin tidak laku di kalangan penikmat senja. Mungkin para penikmat senja akan mentertawakan angka 19 yang ada di nama itu.

Saya bisa bantu ilustrasikan proses perumusan nama band mereka.

Dhani sedang di coffee shop di bilangan Kemang bersama Andra. Mereka memesan Espresso agar mengurangi kantuk, karena jarum jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari. 

Sempat tercetus nama "Dewa Senja" oleh Andra, namun Dhani menganggap nama itu terlalu norak dan tidak akan laku di pasaran. Lalu Dhani berkata "Bagaimana dengan Dewa 19? Karena kita masih 19 tahun, masih young and funky". Andra kurang setuju dengan angka 19. Lalu mereka memesan one shot espresso lagi.

Dan tiba-tiba Dhani menggebrak meja sembari berkata "DEWA 420!!!". Pikirnya kurang young and wild apalagi coba. Andra pun menyetujui dengan nama Dewa 420 itu.

2. Single Pertama

Kita semua tahu bahwa single pertama dan sekaligus awal kesuksesan Dewa pada kala itu berjudul "Kangen". Single itu dinyanyikan oleh Ari Lasso dengan suara tingginya.

Mungkin jika mereka dibentuk pada tahun ini yang indie abiss bisss, mereka pasti akan digeruduk oleh ormas setempat karena penggunaan kata "Kangen" sangatlah norak dan cheesy abis. Lagipula, kata "kangen" sangat melekat dengan band yang maha dahsyat pada masanya, yaitu "Kangen Band".

Dewa 420 mungkin akan memberi nama single baru mereka bukan dengan "Kangen", melainkan "Rindu". Atau mungkin jika mereka "Indie Level" - nya sedang maksimal, mereka akan memberi judul single mereka "Dialog Antar Hati yang Terpisah".

3.  Berseteru Dengan Efek Rumah Kaca

Kalian sedang jatuh cinta? Coba dengar Dewa. Kalian sedang bimbang menyatakan cinta? Coba dengar Dewa. Kalian sedang galau karena putus cinta? Coba dengar Dewa.

Lagu-lagu Dewa memang seringkali berkaitan dengan cinta, cinta kepada sesama manusia ataupun cinta manusia ke Sang Pencipta. Hal ini sangat kontradiktif dengan lagu yang sering diputar di berbagai bar yang indie yaitu "Cinta Melulu".

Lagu ini diciptakan oleh Efek Rumah Kaca sebagai bentuk kritik terhadap industri lagu di Indonesia pada masa itu kebanyakan bertemakan cinta. Sedangkan kebanyakan lagu Dewa bertemakan tentang cinta.

Mungkin jika Dewa berseteru dengan ERK,, mereka akan perang statement. Bukan di media massa atau majalah Rolling Stones, namun mereka akan mengadakan "Twitwar" . Bisa jadi twitwar berlangsung 2 minggu rally nonstop karena antusias penikmat twitwar senja mengamati twitwar itu.

4. Sepeninggal Ari Lasso

Ketika Dewa sedang jaya-jayanya kala itu, sang vokalis, Ari Lasso terjatuh kedalam dunia Narkoba. Kesehatannya makin menurun, sehingga setelah perekaman beberapa lagu untuk Album "Bintang Lima" Ari memutuskan untuk pergi "menghilang". Hal itu bertujuan untuk memberi waktu istirahat untuknya dari segala beban hidupnya. 

Tetapi, sebelum Ari keluar dari Dewa, ia harus memastikan vokalis penggantinya harus bagus kualitasnyaa ataupun kalau bisa lebih baik dari dirinya.

Ia sangat "menyayangi" Dewa sehingga ia ingin Dewa tetap berjaya sepeninggal dirinya. Dan Ari akhirnya tenang karena yang menggantikannya adalah Once, yang dimana menurut saya Once setara kualitasnya dengan Ari Lasso. Dengan Once lah Dewa meraih puncak kesuksesannya di Album "Bintang Lima".

Namun APABILA Dewa lahir pada tahun yang Indie bangetsss, vokalis yang cocok menggantikan Ari Lasso bukanlah Once, bukan Ahmad Dhani, bukan Judika, bukan juga Hedi Yunus (?). Siapakah dia yang akan menggantikan Ari?

FIERSA BESARI.

Heyyy jangan tertawa dahulu. Saya akan menjelaskan alasannya.

Kenapa Fiersa sang penakluk gunung cocok jadi vokalis? Hey! Dia adalah seorang penulis, pastinya dia cocok untuk beradu larik dengan sang maestro Ahmad Dhani. Mereka pasti akan membuat lagu cinta yang akan mengguncang Negara Kertanegara Kesatuan Republik Indonesia.

Lagu cinta yang mereka ciptakan mungkin bisa membuat saya mematung lebih dari dua jam. Karena kombinasi antara lirik yang sarat akan makna tasawwuf a la Ahmad Dhani dan lirik yang super puitis dan relate AF di kehidupan kita akan menjadi MAHAKARYA. Suara seorang Fiersa juga hmm.... JUARA, Tegar pengamen cilik pun akan kalah. Dia juga seorang gondrongers yang dimana vokalis Dewa keduanya gondrong.

. . . .

Dewa atau Dewa 19 takkan pernah tergantikan. Mereka adalah salah satu band terbaik sepanjang masa di Indonesia. Menurut saya sekalipun Danilla Riyadi mengadakan konser di GBK itu tidak ada apa-apanya dibanding Dewa mengadakan gig kecil di Kalimalang.

JANGAN PERCAYA BLOG INI 100% 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun