Mohon tunggu...
Arsalan Rafi
Arsalan Rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Doa tanpa usaha takkan membuahi hasil yang signifikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengalaman Inspiratif Prof Sukandi Sebagai Pensiunan Guru Besar Fateta IPB

1 Maret 2024   22:45 Diperbarui: 1 Maret 2024   22:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukandi Sukartaatmadja merupakan seorang dosen laki-laki yang lahir di Jakarta pada tanggal 16 November 1943. Bapak Sukandi saat ini sedang aktif mengajar di IBI Kesatuan sebagai Guru Besar dan Sekolah Vokasi IPB sebagai dosen perkuliahan. Beliau juga memiliki peran yang sangat banyak di IPB dalam pengembangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB

Prof Sukandi memiliki banyak sekali gelar dan beliau juga melewati banyak pengalaman hidup. Gelar yang beliau dapat yaitu S1 Mekanisasi Pertanian Fatemeta IPB, S2 Teknik Pertanian Fateta IPB dan S3 University of Tokyo jurusan Biological and Enviromental Engineering. Pengalaman hidup yang paling berat dilewati oleh beliau yaitu saat masa muda nya ketika sang ibu meninggal saat masih sekolah SMA di Bandung.

Perjalanan hidup beliau cukup berat saat menimba ilmu mulai dari Jakarta, Bandung sampai ke Bogor. Menempa ilmu saat kondisi keluarga sedang tidak baik-baik menjadikan motivasi beliau supaya selalu berikhtiar dan berkerja keras untuk masa depan. Beliau menikah dengan istrinya saat masih menjadi mahasiswa tahun pertama di IPB.

Perjalanan Karir Prof Sukandi

Karir Prof Sukandi bermula dari di Fatemeta IPB pada tahun 1971, beliau melakukan banyak proyek tentang Transmigrasi, Penelitian Kelayakan Perkebunan, Studi Tata Air Tanah dan Pembukaan Lahan Alang-Alang. Proyek-proyek yang dilakukan beliau mulai dari tahun 1971 hingga 1983. Pada tahun 1983 beliau menyelesaikan studi di pasca sarjana IPB Teknik Pertanian sekaligus dengan proyek Wageningen yang mendanai studi Prof Sukandi oleh Nuffic

Pada tahun 1977-1978 beliau juga menyelesaikan studi diploma di Bari yaitu Bari Institute for Mediteranean Country dan mendapat ijazah Post Graduate Diploma Irigation Engineering. Beliau merupakan lulusan Angkatan Pelopor (APEL) dosen Fateta IPB dan ikut serta pada proyek Sejuta Ha Pembukaan Lahan Gambut di Kalimantan pada tahun 1983. Pada tahun 1984 beliau menjadi Kepala Staf Tata Usaha Fateta IPB.

Pada tahun 1991-1994 beliau menjadi Konsultan di Proyek ADB yaitu ISSP 2 di Kendari. Beliau juga mengikuti kegiatan RUBRD proyek kerja sama IPB dengan University of Tokyo di Bogor yaitu Cidanau pada tahun 1997-2002 dalam rangka penyelesaian studi Doktor. Banyak proyek yang beliau dikerjakan sebagai ASN dan dedikasi nya untuk Fateta IPB.

Prestasi dan Karya Prof Sukandi

Beliau menerbit sebuah buku bersama Dekan Fateta saat itu yaitu Prof Soedodo Hardjoamidjojo dengan judul "Teknik Pengawetan Tanah & Air" pada tahun 1984. Pendidikan yang beliau tempuh saat di Tokyo terutama mendapat gelar Doktor (Ph.D) menjadi bentuk kerjasama IPB dengan University of Tokyo dalam penelitian Pengunaan Bahan Organik untuk Mengurangi Erosi dan Aliran Permukaan di Leuwikopo

Pada tahun 2007 beliau mendapatkan gelar Guru Besar (Professor) dari IPB pada bidang Teknik Konservasi Tanah dan Air jurusan Teknik Pertanian Fateta IPB. Beliau juga berpatisipasi pada pembukaan program Diploma Teknik Pendayagunaan Lahan dan Air sebagai sekretaris. Hal tersebut menjadikan beliau mendapat gelar sebagai Doctor of Philosophy.

Fakultas Teknologi Pertanian memiliki 4 departemen yaitu Teknik Mesin dan Biosistem, Ilmu Teknologi Pangan, Teknologi Industri Pertanian, Teknik Sipil dan Lingkungan. Prof Sukandi memiliki peran di departemen Teknik Sipil dan Lingkungan yaitu sebagai salah satu pencetus jurusan tersebut. Departemen ini akhirnya di resmikan pada tahun 2008 yang di ketuai Prof Asep Safei.

Peran Prof Sukandi di IPB Semasa Aktif

Peran beliau saat masih di IPB yang paling berpengaruh yaitu saat tahun 2008 mencetuskan departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, sehingga departemen yang dimiliki oleh Fateta bertambah menjadi 4 departemen. Saat itu, Prof Sukandi tidak lama setelahnya pensiun dari IPB pada tahun 2008 dan dinobatkan sebagai Guru Besar.

Beliau pensiun di tahun 2008 setelah 37 tahun lamanya menjadi tenaga pendidik di IPB sejak tahun 1971. Banyak sekali peran yang mempengaruhi perkembangan Fateta IPB mulai dari kerjasama IPB dengan University of Tokyo pada tahun 1985 yang semula kantornya di Gunung Gede pindah ke Kampus IPB Dramaga. Gedung baru Fateta saat itu merupakan bentuk kerjasama tersebut yang dinamakan JICA.

Peran lainnya yaitu menjadi Kepala Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 1985 dan sampai saat ini beliau masih mengajar di Sekolah Vokasi IPB sebagai dosen perkuliahan PPLH dan Mekanisasi Pertanian serta menjadi Dosen Pembimbing tugas akhir mahasiswa. Status pekerjaan beliau saat ini masih aktif mengajar di IBI Kesatuan sebagai Guru Besar dan Sekolah Vokasi IPB sebagai dosen perkuliahan saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun