Mohon tunggu...
Muhammad Ar Razi Adam
Muhammad Ar Razi Adam Mohon Tunggu... Lainnya - Psychology

Freshgraduate

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sofubi: Perpaduan Seni dan Nostalgia dalam Mainan Vinil Jepang

13 Oktober 2024   17:38 Diperbarui: 13 Oktober 2024   17:44 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://www.remambo.jp/blog/what-is-sofubi

Sofubi, atau soft vinyl toys, adalah salah satu bagian dari budaya populer Jepang yang telah menarik perhatian para kolektor dan penggemar mainan di seluruh dunia. Istilah "sofubi" berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jepang: "sofuto" (soft) dan "biniru" (vinyl), yang merujuk pada bahan yang digunakan untuk membuat mainan ini. Meskipun pada awalnya dianggap sebagai mainan anak-anak, sofubi telah berkembang menjadi karya seni yang dihargai dalam budaya kolektor dewasa, bahkan diakui sebagai bentuk seni kontemporer.

Sejarah dan Evolusi Sofubi

Sofubi pertama kali muncul pada tahun 1960-an, saat produsen mainan Jepang, seperti Bullmark dan Marusan, mulai membuat figur kaiju monster besar yang dipopulerkan oleh film-film seperti "Godzilla". Mereka menggunakan teknik produksi rotocast (pengecoran berputar), yang memungkinkan produksi figur dengan bahan vinil yang ringan dan fleksibel. Teknik ini memungkinkan mainan untuk diproduksi dalam berbagai bentuk yang unik dan penuh warna, mencerminkan kreativitas desainer mainan Jepang pada masa itu.

Dalam beberapa dekade, sofubi berkembang dari sekadar mainan menjadi objek koleksi yang dihargai. Dengan munculnya desainer independen, sofubi tidak lagi hanya menggambarkan monster kaiju, tetapi juga karakter asli, makhluk fantasi, hingga interpretasi seni abstrak. Ini membuka jalan bagi sofubi untuk diakui sebagai karya seni, bukan sekadar produk massal.

Proses Pembuatan yang Unik

Apa yang membuat sofubi begitu istimewa adalah proses pembuatannya yang sebagian besar masih dilakukan secara tradisional dan manual. Setiap sofubi diproduksi melalui metode pengecoran vinil yang memerlukan keahlian tangan. Proses ini melibatkan pembuatan cetakan dari logam yang kemudian diisi dengan vinil cair dan diputar dalam suhu tinggi agar bahan merata di dalam cetakan.

Setelah proses pengecoran selesai, setiap bagian mainan dirakit dan dicat tangan, memberikan setiap sofubi nuansa personal dan unik. Karena sebagian besar proses ini dilakukan secara manual, jumlah produksi sofubi seringkali terbatas, menjadikannya lebih berharga di kalangan kolektor.

Source : https://www.flickr.com/photos/the_moog_image_dump/5936015507
Source : https://www.flickr.com/photos/the_moog_image_dump/5936015507

Kolektor Sofubi: Dari Hobi Hingga Investasi

Dalam beberapa tahun terakhir, sofubi telah menjadi salah satu objek koleksi paling diminati. Desainer-desainer sofubi independen seperti Mori Katsura dari Real Head dan Mark Nagata dari Max Toy Company telah membawa sofubi ke pasar global dengan karya-karya mereka yang orisinal. Banyak di antaranya hanya diproduksi dalam jumlah sangat terbatas, sehingga membuatnya semakin langka dan dicari.

Bagi banyak kolektor, sofubi bukan hanya sekadar mainan---ia adalah bentuk seni yang mewakili kreativitas, nostalgia, dan dedikasi terhadap detail. Acara lelang dan pameran khusus sofubi sering diadakan di Jepang dan di luar negeri, di mana figur-figur yang langka dapat terjual dengan harga tinggi, membuatnya tidak hanya menarik sebagai hobi, tetapi juga sebagai investasi seni.

Sofubi di Era Modern

Dengan berkembangnya internet dan media sosial, komunitas kolektor sofubi semakin global dan inklusif. Kolektor dan penggemar dapat berbagi temuan mereka, berdiskusi tentang tren desain terbaru, hingga mengikuti rilis eksklusif dari desainer sofubi favorit mereka. Platform-platform seperti Instagram dan Etsy juga memberikan ruang bagi desainer-desainer baru untuk menampilkan karya mereka, memperluas jangkauan sofubi ke lebih banyak orang di seluruh dunia.

Selain itu, sofubi telah mulai merambah ke dunia fashion dan budaya populer lainnya. Kolaborasi antara desainer mainan dengan merek pakaian, galeri seni, dan perusahaan besar lainnya telah membawa sofubi ke panggung yang lebih luas. Ini menunjukkan bagaimana sofubi telah berevolusi menjadi bagian penting dari lanskap budaya dan seni modern.

Source: https://www.instagram.com/muklay/
Source: https://www.instagram.com/muklay/
Penutup

Sofubi adalah lebih dari sekadar mainan---ia adalah ekspresi seni, hasil kerja tangan yang teliti, dan bagian dari warisan budaya Jepang yang telah menembus batasan geografis dan generasi. Dalam setiap sofubi, terkandung cerita, sejarah, dan kreativitas yang membuatnya unik dan terus diminati oleh kolektor di seluruh dunia. Baik bagi mereka yang menghargainya sebagai bentuk seni maupun bagi mereka yang melihatnya sebagai investasi, sofubi terus memancarkan daya tarik yang tidak lekang oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun