Mohon tunggu...
Arryn Fairuz
Arryn Fairuz Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis PT. KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) sebagai Good Company Bad Stock

14 Desember 2016   21:04 Diperbarui: 15 Desember 2016   08:08 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan proyeksi dividen sebesar 20%, maka total dividen [five years]:

                                                = Total EPS x proyeksi dividen

                                                = 196 x 20%

                                                = 39

Sehingga, fair value pada tahun ke 5 adalah 612 + 39 = 651/lembar. Dengan mengetahui fair value pada tahun ke-5 atau 2020, maka fair value untuk tahun adalah:

valuasi2-585150522bb0bd45128b4567.png
valuasi2-585150522bb0bd45128b4567.png
Untuk menghitung besar fair value seperti diatas, diperlukan risk premium Indonesia per Oktober 2016 yang didapat dari market risk premia yakni sebesar 2.15% dan risk premium AS sebesar 4.41% ditambah suku bunga deposito sebesar 6.50%, maka didapat risk premium sebesar 13.06%.

valuasi3-585150684b7a61bc1b1d177c.png
valuasi3-585150684b7a61bc1b1d177c.png
Tabel diatas merupakan perbandingan antara current price, fair value 2016 dan fair value 2017. Dapat dilihat bahwa current price emiten KBLI untuk saat ini masih undervalue.

Mengapa harus membeli saham ini?

Dilansir dari portal berita kontan, hingga 30 September 2016, KBLI telah membukukan laba bersih yang cukup signifikan yakni sebesar Rp 228,47 M yakni meningkat sebesar 247% dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun lalu.Selain itu, berdasarkan portal berita kontan, megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW tertunda setelah pemerintah merevisi nilai proyek menjadi 19.376 MW. Namun, permintaan kabel tidak akan turun. Dari megaproyek tersebut, total anggaran untuk kebutuhan kabel distribusi dari pertengahan Juni 2016 sampai Juli 2017 sekitar Rp 4,5 triliun. 

Dampak revisi target proyek tersebut, tidak banyak berpengaruh pada KBLI dikarenakan KBLI tetap mendapat pesanan dari PLN untuk menggarap transmisi di sejumlah wilayah. Hingga kuartal III tahun ini, hampir 32,36% pendapatan KBLI berasal dari PLN dan sisanya dari swasta. Dengan menjalankan banyaknya proyek-proyek besar PLN, hal tersebut membuat saham KBLI ini memiliki prospek yang semakin cerah diwaktu yang akan datang.

Hambatan untuk saham KBLI adalah naiknya harga tembaga yang mana tembaga merupakan bahan baku utama untuk membuat kabel. Dalam portal berita kontan, tembaga diproyeksikan bergerak dalam tren menguat hingga akhir tahun ini dan penguatan harga tersebut juga diprediksi sampai tahun 2017. Naiknya harga tembaga tersebut salah satunya dikarenakan oleh naiknya rencana belanja infrastruktur Amerika Serikat dibawah pimpinan Presiden Donald Trump. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun