Mohon tunggu...
Arry Azhar
Arry Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Pembelajar dari Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metaverse : Revolusi Pendidikan di Dunia Virtual

23 Januari 2025   12:11 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metaverse lagi hype banget nih, nggak hanya buat gaming atau nongkrong secara virtual, tapi juga mulai ngerambah dunia pendidikan. Kebayang nggak sih, belajar sejarah sambil jalan-jalan virtual ke zaman dinosaurus, atau ikut kelas biologi langsung "masuk" ke dalam tubuh manusia? keren, kan?

Metaverse itu seperti dunia digital yang super nyata, di mana kamu dapat menjadi avatar dan melakukan banyak hal, termasuk belajar. Dengan teknologi VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality), belajar menjadi tidak  lagi membosankan. Sebaliknya, kamu bisa merasakan langsung materi yang diajarkan, bukan hanya membaca atau menonton.

Peluangnya besar banget, lho! Metaverse dapat menghapus batasan jarak. Anak dari pelosok desa bisa belajar bareng anak di kota besar, lengkap dengan lab virtual dan materi kelas dunia. Bayangkan saja, semuanya hanya perlu internet yang ok. Pendidikan menjadi makin setara dan tidak  ada yang akan ketinggalan.

Trus, belajar di metaverse dapat menjadi super personal. Sistemnya pintar banget, dapat mengerti gaya belajarmu. Kamu tipe visual? Dapat langsung lihat simulasi keren. Atau tipe yang suka praktek? Metaverse memberikan ruang buat "nyoba" langsung. Nggak ada lagi alasan tidak mengerti karena cara belajarnya tidak cocok.

Tapi ya, tidak semuanya mulus, bro and sis. Tantangan pertamanya jelas: internet. Banyak daerah di Indonesia yang masih struggling buat dapat koneksi stabil. Jadi, gimana mau masuk metaverse kalau sinyal saja susah?

Selain itu, teknologi ini nggak murah. Headset VR dan perangkat canggih lainnya masih mahal. Kalau sekolah atau kampus tidak  mempunyai budget gede, ya bakal susah buat nyediain teknologi ini ke semua siswa. Belum lagi soal kesenjangan digital, ini PR banget.

Ada juga masalah privasi. Data kamu di dunia metaverse, mulai dari aktivitas, lokasi, sampai kebiasaan belajar, bisa aja disalahgunakan kalau nggak ada aturan ketat. Terlebih kalau penggunaannya buat anak muda atau anak-anak. Harus ada jaminan aman, dong.

Meski begitu, masa depan metaverse di pendidikan tetap cerah. Banyak startup dan institusi teknologi mulai serius investasi di bidang ini. Dengan kolaborasi antara pendidik, pemerintah, dan sektor swasta, tantangan-tantangan ini pelan-pelan pasti bisa diatasi.

Pointnya, metaverse itu game changer buat pendidikan. Peluangnya nggak main-main, tapi ya harus siap hadapin tantangannya juga. Jadi, udah siap buat sekolah di dunia virtual yang nggak ada batas? Masa depan pendidikan ada di sini, bro and sis. Let's explore it!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun