Mohon tunggu...
Arrum Widyaningrum
Arrum Widyaningrum Mohon Tunggu... lainnya -

Writing is my Support live

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tergigit Lidah

20 Januari 2012   12:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal nya hanya karena bercandaan dari beberapa orang. Aku yang saat itu mengatakan bahwa tak akan pernah menyukainya. sikapnya yang tergolong dingin bahkan sedikit angkuh membuatku berpikir jelas tak akan pernah sedikitpun akan menyukainya. tetapi candaan orang - orang itu semakin memojokkan hatiku. Aku yang awal tak sama sekali tak mengharapkan perasaan apapun dalam hatiku pada pria itu akhirnya harus terdiam sejenak karena adanya suatu perasaan yang berbeda.

Mungkinkah lidah ini tergigit?

Tergigit oleh semua kata "Tidak" dan dalam kenyataan menjadi "Ya".

Finally ... ..

Aku terlambat untuk memagari hati ini dari perasaan suka yang kapan saja dapat muncul.aku pun mulai menyadari perasaan suka itu mulai merasuki hati ku dan sangat sulit untuk mengeluarkannya kembali. dan pada akhirnya aku hanya bisa terdiam dan berkata,

"Aku menyukainya, Pria yang telah ku pandang buruk selama ini dan tak pernah ku anggap keberadaannya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun