Mohon tunggu...
Arr Royhanah
Arr Royhanah Mohon Tunggu... -

Experience is the best teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rebutan Keberhasilan

24 Januari 2014   17:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siap Menanggung Konsekuensi

Setiap orang ingin berhasil, namun tidak setiap orang berani berhasil. Lantas apa bedanya ? Ingin berhasil artinya hanya sebatas keinginan, bahkan bisa sekedar lintasan pikiran. Sedangkan berani berhasil artinya berani mengambil resiko dan menanggung konsekuensi untuk mewujudkan keberhasilan itu.

Berani berhasil akan menjadikan semangatmu berkobar-kobar dan menyala-nyala dalam dadamu. Semangat yang menyala-nyala itu akan mendobrak dan melesatkan potensi dalam dirimu. Jadi, untuk melesatkan potensi diri, selain berani memaksimalkan kegagalan, engkau harus berani merebut keberhasilan. Selain itu juga harus berani menanggung konsekuensi keberhasilan itu.

Keberhasilan atau kegagalan senantiasa membawa dampak. Keberhasilan tidak selalu berdampak positif, sebaliknya kegagalan juga tidak mesti berdampak negatif. Keberhasilan yang menghasilkan kesombongan hanya berbuntut celaan, baik celaan dari sesama maupun celaan dari-Nya. Sebaliknya, kegagalan yang justru menjadikanmu dekat dengan-Nya karena menyadari bahwa hal itu adalah ujian, justru merupakan nikmat. Semisal ketika berhasil menjadi orang kaya lantas sombong, bukankah selain dibenci oleh sesama juga bisa menuai murka-Nya ?

Sahabatku, siapkanlah dirimu selalu. Siapkanlah untuk menanggung resiko apapun atas apa yang telah kau pilih, siapkanlah untuk menanggung dampak positif maupun negatif atas apapun yang telah kau putuskan. Kalaupun engkau dikaruniai kesempatan memegang jabatan, jadikanlah jabatan itu sebagai amanah, yakni amanah yang akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Itulah konsekuensi keberhasilan. Berhasil memegang dan duduk dalam jabatan harus siap menanggung konsekuensinya, yaitu bertanggung jawab terhadap amanah itu. Demikian pula bila mengalami keberhasilan dalam bidang-bidang yang lain, siapkan diri pula untuk menanggung dampak positif maupun negatif dari keberhasilanmu itu.

Berani Berkualitas Total

Berani berhasil artinya berupaya dengan segenap tenaga dan kemampuan yang kau miliki untuk mewujudkan keberhasilan dengan kualitas total, yakni 100 persen. Ibaratnya, kalau mampu menghasilkan keberhasilan dengan kualitas total 100 persen, mengapa berpuas diri ketika mendapatkan 90 persen ? Kalau bisa menghasilkan keberhasilan spektakuler, mengapa harus berpuas diri dengan hasil yang biasa-biasa saja ? Dalam bidang-bidang lainnya pun juga demikian. Prinsipnya, berani berhasil artinya berani mengahsilkan dengan kualitas total dalam segala hal. Mengahsilkan perbuatan yang terbaik daripada yang sekedar baik. Dalam segala kondisi, setiap situasi, mengahadapi dan mengerjakan apapun, berusahalah memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai keberhasilan total, yaitu 100 persen. Dengan keberanian yang besar untuk menghasilkan yang maksimal itu, potensi dirimu akan melesat pula dengan optimal.

Semangat/ Tekad

Hasil

Setengah-setengah

Setengah-setengah

Optimal

Total

Pantang Menyerah

Berani berhasil bisa berarti pantang menyerah, pantang berkata kalah sebelum berperang. Sebagaimana dikatakan oleh Presiden Dwight D. Eisenhower, ‘’Tidak ada yang bisa mengalahkan kita jika kita tidak merasa kalah lebih dahulu’’. Pantang menyerah berarti pantang mundur, pantang mengibarkan bendera putih tanda bertekuk lutut sebelum bertanding, berperang melawan tantangan-tantangan yang telah kau pilih, berani mengerjakan, bahkan menaklukkannya.

Apa saja tantangan-tantangannya ? Ketika menaklukannya, jangan menyerah hanya karena belepotan melafazkannya. Tapi, lakukan, lakukan, dan lakukan terus pada kesempatan selanjutnya. Jangan sampai ada rasa kerdil, setelah semua mata memandang kegugupan yang telah kau lakukan seolah-olah semua orang menertawakan. Teruslah melawan bisikan pesimis itu. Lama-kelamaan bisikan itu pun takluk, tidak akan mampu lagi menghadapi rasa optimis dan semangatmu yang telah menyala-nyala.

Ada satu tips menarik dari Richard untuk mengatasi demam panggung dan ketegangan itu, yakni kencangkan otot-otot sekuat mungkin dari kepala hingga ujung kaki, terus lepas pelan-pelan dan buat ekspresi lucu di wajah. Ulangi dan ulangi terus.

Mengahadapi tantangan-tantangan lain pun demikian, jangan pernah menyerah. Seperti semboyan para pahlawan , ‘’ Lebih baik mati berputih tulang daripada hidup berputih mata’’ (lebih baik mati daripada hidup menanggung malu, dalam makna bebasnya adalah lebih baik bersusah payah, peras keringat banting tulang kepayahan dalam mengejar sebuah keberhasilan di depan mata daripada bisanya mengkritik dan melemahkan), atau semboyan para mujahid, ‘’Menang atau syahid’’. Jadi, pilihannya hanya ada satu, berhasil. Ketika menang berarti berhasil mendapatkan kehormatan. Demikian pula ketika syahid juga berhasil mendapatkan jannah-Nya. Itu artinya, dalam mengejar sebuah keberhasilan jangan pernah menyerah. Berhasil ataupun tidak, nantinya itu bukan urusan kita karena hasil akhir ada di tangan-Nya. Hal yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan ikhtiar, mengoptimalkan kemampuan. Itulah pusat pelesatan potensi diri.

Terima kasih, demikian artikel merebut keberhasilan. Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun