Berdasarkan data FAO tahun 2014-2018, Indonesia merupakan negara dengan urutan pertama penghasil kelapa di dunia dengan rata-rata produksi 18,04 juta ton butir kelapa. Di Indonesia sendiri kelapa merupakan salah satu bahan yang sangat dibutuhkan terutama untuk masakan atau minuman.Â
Untuk masakan kelapa biasa diolah menjadi santan atau bisa juga diparut dagingnya kemudian diolah menjadi sambal atau pelengkap makanan seperti srundeng, sedangkan untuk minuman selain kelapa muda atau degan yang sering kita jumpai juga saat ini banyak di variasikan dengan berbagai jenis minuman yang banyak kita jumpai di pinggir jalan maupun di restoran.Â
Untuk limbahnya sendiri, dulu masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cara tradisional. Mulai dari pemakaian serabut kelapa yang diolah menjadi sapu, lapisan atap bahkan untuk memoles lantai. Untuk batok kelapa banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak sehari-hari ada juga yang mengolahnya menjadi asbak dan juga gelas.Â
Namun pemanfaatan limbah kelapa secara traditional saat ini telah banyak ditinggalkan, salah satunya faktornya adalah karena perkembangan teknologi seperti adanya kompor gas, alat penyedot debu dan lain sebagainya yang lebih efisien. Hal ini membuat banyak pihak mulai dari pemerintah hingga anak muda untuk mencari cara mengatasi limbah kelapa agar tidak menjadi masalah limbah baru di Indonesia.Â
Adam Harits adalah salah satu anak muda yang dapat menangkap peluang dari limbah kelapa tersebut. Founder cocoderiva.com ini mampu mengolah limbah kelapa menjadi briket arang kelapa yang banyak diminati di Indonesia sendiri maupun di Mancanegara. Di Mancanegara briket arang kelapa banyak diminati oleh negara-negara di Asia, Eropa dan Arab.Â
Negara - negara Arab banyak memakai briket ini untuk kebutuhan rokok sisha dan pembuatan roti yang memerlukan pemanggang, sedangkan dinegara-negara lain banyak digunakan untuk mengolah makanan seperti pembuatan pizza, pemanggang daging dll.
Adam Harits mengatakan bahwa briket arang dari indonesia memiliki kualitas yang baik dengan kandungan kalori mencapai 6700-7100 kilo kalori (kkal) yang dapat mempercepat proses pembakaran serta tidak berbau dan tidak banyak mengeluarkan asap, sehingga produk briket arang kelapa dari Indonesia sangat diminati di Mancanegara.
Untuk memulai usaha briket arang kelapa ini Adam Harits mengatakan setidaknya membutuhkan modal awal sekitar 100 juta hingga 200 juta untuk membeli perlalatan mulai dari mesin, pembelian bahan baku, penyiapan tempat, membayar pekerja dll. Jika ingin mengekspor produk briket arang kelapa maka modal yang dibutuhkan akan berbeda karena di luar produksi kita membutuhkan dokumen-dokumen perizinan dan transportasi.Â