Gadis dengan cat rambut pirang, duduk di pojok kafe
Menyesap kopi pahit sembari meneguk harapan
Menatap sepinya pintu dengan tatapan penuh tanda tanya
Sepi, kata hatinya, teman setia bagi yang menunggui rindu
Si gadis tersenyum kecil, lalu melirik jam tangan mungil
Masih lima menit, lima menit yang terasa seabad
Ponselnya berkedip, tapi sayang disayang
Hanya notifikasi diskon es krim, dari kafe seberang jalan
Gadispun bergumam, apakah dia lupa alamat kafe ini?
Atau mungkin GPS hatinya error
Tersesat di antah berantah asmara
Gadis mencoba menenangkan diri, meski senyum mulai kecut
Gelas kopinya telah kosong
Namun hatinya sudah penuh
Penuh bayangan wajah yang mungkin datang
Atau mungkin telah lupa jalan pulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Tanggal Tua dan Manusia
Baca juga: Sepasang Sandal Jepit
Baca juga: Kakek dan Secangkir Kopi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!