Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepasang Sandal Jepit

2 November 2024   07:48 Diperbarui: 2 November 2024   09:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dreamina.capcut.com (diolah oleh penulis)

Di tikungan jalan, sepasang sandal jepit menunggu
terkapar di tepian, tak lagi bertatap-tatapan
Telah jauh mereka berjalan, berpasangan
mengikuti jejak berliku-liku, berdebu

Dulu, mereka berbagi beban, kiri dan kanan
mengayun langkah, mengiringi tuannya
Di setiap retakan aspal, mereka bersatu
seiring, riang bernyanyi, sampai batas waktu

Namun hari ini, di tikungan sunyi
kiri dan kanan tak lagi riang bernyanyi
Rindu yang dulu terjalin erat, koyak-koyak
terseret jarak dan angin zaman

Sepasang sandal jepit itu pun paham
setiap jejak punya batas kehormatan
Setiap tapak akan
sampai di akhir pangkalan

Mereka kandas, bukan karena bosan
bukan pula karena kelelahan
Mereka kandas, karena telah selesai
menempuh takdir yang dituliskan Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Sepeda Tua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun