Mohon tunggu...
ARHIEF ER. SHALEH
ARHIEF ER. SHALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Sepi dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kakek dan Secangkir Kopi

1 November 2024   20:42 Diperbarui: 1 November 2024   20:55 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dreamina.capcut.com/canva.com diolah oleh penulis

Kakek di kursi tua, menunggu larut malam
Seperti menunggu kabar dari seseorang
yang selalu dititipkan di dingin angin malam.

Di tangannya secangkir kopi hitam pekat
Aromanya mengembara melukis kenangan
Bayang-bayang zaman yang tak lagi pulang

Secangkir kopi yang tak pernah dingin
Kakek tersenyum kecil, matanya setengah lelah
Di sini, kopi tak perlu dingin, gumamnya
Sebab rindu selalu membuatnya tetap hangat

Di luar hujan merintik pelan
Seperti mengetuk pintu demi pintu
Dalam setiap tegukan, sepi berdiam
dan menelannya dalam-dalam
Sampai hujan, sampai malam
Menjadi satu, tak bisa ia bedakan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Sepeda Tua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun