Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Nasi yang Kita Makan

21 Juli 2024   22:17 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:34 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasi yang kita makan
adalah tubuh kita
dibakar dalam tungku
rahim ibu nusantara

Nasi yang kita makan
adalah remah-remah kebahagiaan
dipungut dari kaki meja raja-raja
dicelup dalam cawan penderitaan
.
Kita kunyah nasi dengan penghayatan
butir demi butir seperti doa-doa
tentang lapar dan harapan-harapan
tentang kasih sayang di tengah tangisan-tangisan

arS, 21.07.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun