Mohon tunggu...
ARHIEF ER. SHALEH
ARHIEF ER. SHALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Sepi dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

3 Dampak Mengerikan Membuang Sampah ke Sungai

19 Juli 2024   05:33 Diperbarui: 19 Juli 2024   08:45 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah-sampah di dua gerobak, dipaksa terjun ke sungai. Siapa pelakunya? Jelas orang-orang itu. Nampak jelas di foto yang di share warga perumahan. Miris!

Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Tempat menampung air tawar dan menopang kehidupan.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya menjaga kebersihan sungai. Salah satu tindakan yang paling merusak adalah membuang sampah ke sungai. Sikap dan tindakan menjijikkan. Dablek!

Kebiasaan membuang sampah ke sungai merusak lingkungan. Berdampak negatif pada kesehatan manusia, kehidupan hewan dan tumbuhan.

Beberapa dampak membuang sampah ke sungai (menurut Mbak Dewi, Pegawai DLH yang beberapa kali ke sekolah untuk pendampingan Adiwiyata Mandiri) antara lain:

Satu, Dampak Lingkungan.

Membuang sampah ke sungai menyebabkan pencemaran air yang sangat serius. Sampah plastik, misalnya, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Pada rentang waktu itu, sampah plastik dapat membunuh berbagai jenis biota air seperti ikan, burung, dan hewan laut lainnya yang tidak sengaja memakannya.

Membayangkan berapa banyak sampah yang hanyut dari dataran tinggi ke dataran rendah. Dari hulu sungai ke hilir. Dari sekian entah berapa ribu tumpukan sampah yang menggunung, terbawa deras hujan dan banjir besar, sungaipun bergemuruh. Semua bermuara ke laut.

Sampah organik yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu proses di mana air menjadi kaya akan nutrien yang memicu pertumbuhan alga secara berlebihan. Alga ini kemudian akan menghabiskan oksigen dalam air, sehingga menyebabkan kematian massal ikan dan hewan air lainnya.

Dua, Dampak Kesehatan.

Pencemaran sungai akibat ulah manusia membuang sampah ke sungai juga berdampak langsung pada kesehatan manusia. Air sungai yang tercemar sampah sering kali digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai keperluan, seperti mandi, mencuci, bahkan memasak. Jijik? Entahlah!

Menggunakan air sungai yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit kulit hingga gangguan pencernaan. Sungai yang tercemar juga dapat menjadi sarang bagi nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah dan malaria.

Tiga, Dampak Ekonomi.

Kerusakan ekosistem sungai juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Banyak masyarakat yang bergantung pada sungai sebagai sumber mata pencaharian, seperti nelayan.

Rusaknya ekosistem sungai, penyebab populasi ikan menurun drastis, sehingga pendapatan para nelayan pun berkurang. Dampak yang sangat tidak disadari, bahkan oleh nelayan sekalipun yang kurang peduli terhadap sampah-sampah di sekitar pesisir.

Biaya untuk membersihkan sungai yang tercemar dan mengobati penyakit akibat pencemaran air sungai juga cukup tinggi. 

Pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk mengatasi masalah ini. Menguras anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur, biaya gratis pendidikan hingga perguruan tinggi (semoga), atau keperluan lainnya.

Untuk mengatasi masalah sikap dan tindakan buruk manusia membuang sampah ke sungai, diperlukan kesadaran dan tindakan nyata dari berbagai pihak:

Pertama. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai harus ditingkatkan. Sekolah-sekolah bisa memasukkan materi mengenai dampak negatif membuang sampah ke sungai dalam kurikulum.

Kampanye-kampanye lingkungan juga harus digalakkan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak mengerikan membuang sampah ke sungai.

Kedua. Perlu adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pembuangan sampah ke sungai.

Pemerintah harus menerapkan sanksi yang berat bagi siapa saja yang tertangkap membuang sampah ke sungai. Hal ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan menekan angka pembuangan sampah ke sungai.

Ketiga. Fasilitas pengelolaan sampah yang memadai juga harus disediakan oleh pemerintah. Banyaknya sampah yang dibuang ke sungai sering kali disebabkan oleh kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang tersedia.

Pemerintah harus menyediakan tempat pembuangan sampah yang mudah dijangkau dan pengelolaan sampah yang efisien, termasuk daur ulang.

Keempat. Selain upaya pencegahan, diperlukan juga solusi alternatif untuk mengurangi sampah plastik dan sampah rumah tangga yang berakhir di sungai. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem daur ulang yang lebih baik.

Masyarakat harus terus didorong untuk memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah masing-masing. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi barang yang berguna.

Produsen didorong untuk terus mengurangi penggunaan plastik dalam kemasan produk mereka. Juga mencari alternatif bahan kemasan yang lebih ramah lingkungan.

Wasana Kata

Membuang sampah ke sungai, betapa dampaknya sangat mengerikan. Berdampak negatif pada kesehatan manusia, kehidupan hewan dan tumbuhan.

Upaya pencegahan membuang sampah ke sungai bisa dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat. Sedangkan bagi para pelajar, dampak mengerikan membuang sampah sembarangan, khususnya ke sungai, perlu dimasukkan di kurikulum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun