Hari itu sebelum liburan sekolah, tepat di jalan menurun dan menikung jembatan Nganten-Sukapura, udara terasa begitu dingin. Terus terasa begitu dingin hingga melewati Whizz Hotel dan tiba di sekolah.
Ternyata bukan aku saja yang merasakan dinginnya udara, semua guru dan murid di SMP Negeri 1 Sukapura merasakan hal yang sama.
Pikiranku mencoba menghubungkan fenomena alam yang terjadi. Apakah datangnya angin Gending di daerah pesisir Probolinggo mempengaruhi suhu udara di dataran tinggi sekitar Bromo? Bisa jadi. Jawabku pendek di dalam hati.
Di kantor guru, selentingan kabar sampai juga bahwa di padang pasir dan savana gunung Bromo telah terjadi fenomena embun es. Pastinya berpengaruh juga terhadap dinginnya udara.
Fenomena alam musiman embun es jelas menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Bromo. Terbukti sepanjang Jalan Raya Bromo pada saat "jam turun" ramai melintas kendaraan jeep, bus wisata, dan mini bus jasa travel pembawa wisatawan.
Berbicara Jalan Raya Bromo, bagi penulis merupakan jalan terbaik menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Kawasan wisata yang dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Mengapa merupakan jalan terbaik ke kawasan wisata Gunung Bromo? Karena sudah dilebarkan dan diperhalus. Lebih dapat memberikan kenyamanan berkendara bagi jasa travel dan para wisatawan.
Penulis mempunyai beberapa foto Jalan Raya Bromo sebelum dan sesudah dilebarkan. Kembali ingat awal mutasi ke Sukapura di akhir tahun 2022.