Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Di Amfiteater Bromo: Kreasi Budaya dan Seni Siswa Mengemuka

4 Mei 2024   04:58 Diperbarui: 4 Mei 2024   15:14 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagelaran "Tari Glipang Sewu" di Alun-Alun Kraksaan. Sumber: probolinggokab.go.id

Kamis pagi (02/05/2024), cuaca di seputaran Probolinggo terlihat cerah. Awan malu-malu menampakkan wajahnya, sekedar mengintip di tubir langit nan membiru.

Sepanjang perjalanan menuju Desa Wonotoro mulai ramai lalu-lalang kendaraan bermotor. Terutama rombongan guru dan siswa dari seputaran Kecamatan Sukapura.

Kebun kubis dan kebun bawang prei yang membentang hingga gigir perbukitan di kawasan Kecamatan Sukapura menampakkan kesunyian. Maklumlah, para orang tua yang mayoritas petani disibukkan mengantarkan anak-anaknya yang bersekolah menuju Amfiteater Bromo.

Pernah ke Bromo dan melihat Jazz Gunung Bromo digelar? Pasti ingatan akan kembali melayang ke suatu tempat bernama Amfiteater Bromo di Jiwa Jawa Resorts.

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), amfiteater diartikan sebagai arena pertunjukan pada zaman Romawi yang berbentuk lonjong atau bulat, tanpa atap, dengan tempat duduk penonton bertingkat-tingkat.

Amfiteater Bromo adalah tempat pertunjukan alam terbuka di Jiwa Jawa Resorts dengan tempat duduk penonton bertingkat-tingkat dan pemandangan yang dikelilingi perbukitan hijau membentang nan indah khas Bromo. Tempat yang akan digunakan untuk upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 yang sekaligus unjuk kreasi siswa di Kecamatan Sukapura.

Para siswa sedang duduk menunggu giliran tampil di Amfiteater Bromo. Sumber: Dokpri
Para siswa sedang duduk menunggu giliran tampil di Amfiteater Bromo. Sumber: Dokpri

Patung ikonik
Patung ikonik "Jazz Gunung" di Amfiteater Bromo. Sumber: Dokpri

Sesampainya di Jiwa Jawa Resorts, rombongan dari SMP Negeri 1 Sukapura bergegas menuju Amfiteater Bromo. Sebagai bagian citizen journalism, penulis bersegera hunting spot foto terbaik yang ada di Amfiteater Bromo.

Dari pelataran, pengaturan tempat duduk penonton, dan juga latar belakang panggung sangatlah pantas dinamakan amfiteater. Juga sangat representatif sebagai salah satu tempat Jazz Gunung yang digagas oleh Sigit Pramono (fotografer), Butet Kertaradjasa (aktor dan pembawa acara), dan Djaduk Ferianto (aktor dan sutradara).

Pelaksanaan upacara memperingati Hardiknas 2024 dan Harjakapro Ke-278 di Amfiteater Bromo membuktikan peran serta dunia usaha (Jawa Jiwa Resorts) dan sinergitas dinas terkait (khususnya Forkopimcam, Korwil Dikdaya, dan Pengurus PGRI di Kecamatan Sukapura). 

Panggung Amfiteater Bromo tampak dari sudut paling atas tempat duduk penonton bertingkat. Sumber: Dokpri 
Panggung Amfiteater Bromo tampak dari sudut paling atas tempat duduk penonton bertingkat. Sumber: Dokpri 

Tepat pukul 09.00 WIB upacara memperingati Hardiknas 2024 di Amfiteater Bromo dimulai. Segenap peserta upacara khususnya para guru yang berpakaian adat nusantara (mayoritas berbaju adat Tengger) tertib membentuk barisan di pelataran Amfiteater Bromo.

Peserta upacara dari siswa yang nantinya akan mengisi pagelaran “Tari Glipang Sewu” dan unjuk kreasi lainnya menempati tempat duduk berbentuk punden berundak yang mengitari setengah area Amfiteater Bromo.

Penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih. Sumber: Dokpri
Penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih. Sumber: Dokpri

Undangan dan para siswa tertib mengikuti jalannya upacara. Sumber: Dokpri
Undangan dan para siswa tertib mengikuti jalannya upacara. Sumber: Dokpri

Drs. Saiful Hidayat, M.M (Camat Sukapura) yang bertindak selaku inspektur upacara menyampaikan pidato terkait transformasi pendidikan di Indonesia mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Inti pidato menegaskan pentingnya gotong royong dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Camat Sukapura mengakhiri sambutan dengan pantun khusus untuk memperingati Hardiknas 2024. Berikut petikan pantun dari Camat Sukapura:

Siang-siang makan nanas
Keenakan beli baju
Selamat memperingati Hardiknas
Semoga pendidikan Indonesia semakin maju

Selesai upacara Hardiknas 2024 dilanjutkan dengan pagelaran “Tari Glipang Sewu”. Perwakilan siswa SD dan SMP di Kecamatan Sukapura yang ditunjuk sebagai Penari Glipang segera membentuk formasi barisan sesuai petunjuk panitia di pelataran Amfiteater Bromo.

Seiring terdengar musik Tari Glipang, para Penari dengan rancak unjuk kebolehan menari Glipang untuk mensukseskan gelaran “Tari Glipang Sewu” yang dikhususkan dalam rangka memperingati Hardiknas Tahun 2024 dan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) yang Ke-278.

Pagelaran
Pagelaran "Tari Glipang Sewu" di Amfiteater Bromo. Sumber: Dokpri

Pagelaran
Pagelaran "Tari Glipang Sewu" di Alun-Alun Kraksaan. Sumber: probolinggokab.go.id

Pagelaran kolosal “Tari Glipang Sewu” se-Kabupaten Probolinggo dipusatkan di Alun-Alun Kota Kraksaan. Pagelaran diikuti sebanyak 1000 Penari Glipang oleh murid SD dan SMP yang ada di Kecamatan Kraksaan.

Selepas pagelaran kolosal “Tari Glipang Sewu”, kreasi budaya siswa mengemuka dengan penampilan berbagai tari, musik tradisi, dan seni lainnya mulai dari siswa TK, SD, dan SMP yang ada di Kecamatan Sukapura.

Sebagai sekolah berbasis budaya, SMP Negeri 1 Sukapura yang berhasil menjadi wakil Kabupaten Probolinggo di FL2SN (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) Jenjang SMP Jawa Timur 2024 ikut menampilan “Tari Toron” dan musik tradisi “Abhaya Amara”.

Unjuk kreasi musik tradisi
Unjuk kreasi musik tradisi "Abhaya Amara" dari SMPN 1 Sukapura. Sumber: Dokpri

Unjuk kreasi
Unjuk kreasi "Tari Toron" dari SMPN 1 Sukapura. Sumber: Dokpri

Gelaran kreasi budaya siswa di Amfiteater Bromo mendapatkan apresiasi dari penonton dan menjadi kebanggaan masyarakat Sukapura.

“Tari Toron” sebagai perwujudan rasa syukur petani Tengger dan musik tradisi “Abhaya Amara” yang mengisahkan perjuangan H.O.S. Cokro Aminoto berbalut kesenian masyarakat Tengger telah membuktikan peran serta sekolah untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan nilai-nilai budaya lokal dan seni tradisi yang ada di masyarakat sekitar.

arS, Bromo 02/05/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun