Peran guru lebih sebagai fasilitator dan menilai keedukatifan kreativitas siswa. Jika kreativitas telah melenceng dari nilai-nilai edukatif, hendaknya guru mendiskusikan dengan lebih mengarahkan pada hal-hal positif.
Tentu peran guru ada batasnya seandainya siswa telah mampu menemukan, merangkai, dan mencipta pajangan untuk semisal menata sudut literasi, sudut budaya, sudut keluarga, sudut numerasi dan kreasi lainnya.
Peran guru jangan sampai sentralistik dan harus dibalik dengan student centered. Bebaskan siswa menemukan ide dan mengkreasikan “Kelas Surga” mereka senyampang tidak memberatkan dari segi biaya, keamanan, dan kenyamanan warga kelas.
Penting bagi guru mengarahkan jika semisal siswa ingin mengecat kelas mereka. Urusan mengecat serahkan ke sekolah. Andaipun siswa memaksa ingin segera mengecat tanpa menunggu inisiatif dari pihak sekolah, serahkan ke tukang cat.
Sangat riskan jika siswa yang mengecat sendiri. Ada faktor resiko keamanan (semisal capek dan jatuh dari tangga) juga hasil pengecatan yang terkadang tidak sesuai harapan warga kelas yang dapat menimbulkan permasalahan baru dan perdebatan.