Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

4 Tips Lebih Nyaman Berwisata ke Bromo, Nomor 2 Jarang yang Tahu

30 Desember 2023   08:09 Diperbarui: 30 Desember 2023   08:26 4256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gunung Bromo. Sumber: Shutterstock via travel.kompas.com

Seorang teman bertanya apakah begitu indah pemandangan di Bromo sehingga begitu ramai saat liburan? Pertanyaan yang langsung terjawab rugi jika seumur hidup belum pernah berwisata ke Gunung Bromo.

Semua berpulang ke niat dan kemampuan biaya seseorang jika hendak berwisata. Ada niat sedangkan biaya tidak mencukupi atau ada biaya sedangkan niat tidak ada, jelas menjadi salah satu faktor penentu untuk berwisata ke suatu tempat.

Jika ada niat dan cukup biaya, berwisatalah sesuai keinginan. Apalagi saat liburan, begitu banyak waktu untuk berwisata dengan tujuan healing, menikmati pemandangan alam yang menakjubkan, belajar tradisi, merasakan kuliner khas daerah dan lainnya.  

Wisata Bromo mengacu pada kunjungan wisata ke Gunung Bromo, salah satu gunung berapi yang terletak di Jawa Timur, Indonesia.

Gunung Bromo merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), sebuah area konservasi alam yang menampilkan keindahan alam pegunungan, lautan pasir, pemandangan sunrise dan samudera awan yang spektakuler.

Berikut 4 tips yang perlu diketahui saat ingin berwisata ke Gunung Bromo:

Pertama, Menetapkan Tanggal Wisata.

Kawasan pegunungan identik dengan sering terjadi hujan pada saat musim penghujan, termasuk kawasan Gunung Bromo. Untuk melihat sunrise maka musim kemarau adalah waktu terbaik berwisata ke Bromo.

Musim kemarau di Indonesia biasanya terjadi antara bulan April hingga Oktober. Sedangkan perkiraan kemarau dengan cuaca cerah terbaik sekitar Bromo di bulan Juli hingga Agustus.

Ada baiknya jika ingin berwisata ke Bromo dengan tujuan melihat sunrise ikuti terus prakiraan cuaca dari BMKG.

Kedua, Menentukan Tempat Menginap dan Jasa Sewa Kendaraan.

Menginap saat berwisata ke suatu tempat memberikan beberapa manfaat seperti misalnya mengurangi kelelahan akibat perjalanan jauh, menikmati suasana malam di tempat wisata, dan menjelajah tradisi masyarakat setempat.

Jika ke Bromo masuk lewat Jalan Raya Bromo (Kabupaten Probolinggo), sesampainya di Desa Sukapura hingga Desa Ngadisari bertebaran tempat menginap mulai dari homestay sampai hotel berbintang.

Pemandangan alam Cemorolawang. Sumber: Dokpri
Pemandangan alam Cemorolawang. Sumber: Dokpri

Jika menginap, perlu mempertimbangkan pilihan apakah ingin menikmati suasana pemandangan alam sekitar ataukah ingin menikmati kehidupan malam sekitar masyarakat dengan nonkrong di cafe dan lainnya.

Pilihan menginap dengan menikmati pemandangan alam dan kehidupan masyarakat sekitar (Tengger) lebih baik yang dekat ke Gunung Bromo. Sedangkan untuk lebih menikmati kehidupan malam sembari ngobrol di Cafe dan lainnya disarankan di pusat Kecamatan Sukapura.

Baik yang dekat dengan Gunung Bromo dan pusat Kecamatan Sukapura banyak bertebaran penginapan mulai yang ramah kantong hingga berkelas.

Jika menginap di pusat Kecamatan Sukapura, wisatawan dapat jalan-jalan malam dan nongkrong di beberapa tempat keramaian semisal cafe, pusat belanja dan kuliner. Sedangkan yang dekat Gunung Bromo dapat menyempatkan jalan-jalan sore hari melihat kehidupan masyarakat sekitar lingkungan tempat menginap sehingga chek-in penginapan usahakan pada siang harinya.

Untuk sewa Jeep tidak ada perbedaan harga mencolok antara yang dekat dengan Gunung Bromo (sekitar Cemorolawang) ataupun yang agak jauh (semisal pusat Kecamatan Sukapura). Andaipun ada perbedaan dimungkinkan selisihnya hanya 50 ribu rupiah.

Ketiga, Menentukan Sunrise Point.

Melihat sunrise saat berwisata ke Gunung Bromo dambaan semua wisatawan. Pemandangan alam yang spektakuler dan juga berlanjut ke indahnya samudera awan di hamparan padang pasir dari beberapa sunrise point.

Wisatawan dapat menentukan sunrise point dengan beberapa tempat terbaik seperti Pananjakan, Seruni Point, Bukit Kingkong, Bukit Cinta dan lainnya.

Sunrise di Pananjakan. Sumber: Dokpri
Sunrise di Pananjakan. Sumber: Dokpri

Khusus Pananjakan sebaiknya berangkat lebih dini hari (sekitar jam 3 pagi dari penginapan) mengingat ramainya pengunjung apalagi di musim liburan agar mendapatkan tempat parkir yang memadai dan lebih dekat ke puncak.

Keempat, Kelengkapan Bawaan.

Suhu di sekitar sunrise point sangat dingin. Wisatawan hendaknya mempersiapkan dengan memakai jaket, kupluk, sarung tangan, bersepatu dan berkaos kaki. Jika lupa ada beberapa kios penyedia kupluk dan lainnya di sekitaran sunrise point.

Andaipun rasa dingin masih sangat menggigit di sunrise point, wisatawan dapat menyewa jaket, selimut, hingga alas duduk dengan harga terjangkau sebagai tambahan penghangat badan. Jangan khawatir dengan gejolak perut, di sekitaran sunrise point ada kios makanan dan minuman dengan harga terjangkau.

Jangan lupa bawa kamera terbaik sebab banyak spot foto yang bisa diabadikan sebagai kenangan terindah. Juga segera berkelilinglah ke tiap sudut sunrise point untuk mendapatkan pemandangan terbaik sunrise dan keindahan "Negeri di Atas Awan".

Semoga bermanfaat. Selamat Tahun Baru 2024.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun