Saat menghadapi Chinese Taipei, pola permainan antar lini dalam bertahan dan menyerang terlihat lebih mampu bertindak sesuai tuntutan zaman. Bola mengalir dari kaki ke kaki antar lini. Tidak monoton dan hilang kesan seakan semua pemain hanya fokus mengejar bola.
Aliran bola antar lini pemain sayap dan tengah, disokong pemain belakang (Arhan dan Rio) saat menyerang telah menjelma mesin gol. Hasilnya, 9 gol tanpa balas bersarang ke gawang Chang Hsiang-Chun.
Semoga permainan sepak bola modern kembali ditunjukkan Timnas Indonesia U-23. Akan kembali dibuktikan saat menghadapi Turkmenistan (Selasa, 12/09/2023) yang rankingnya lebih tinggi dari Timnas Indonesia.
Bravo Timnas Indonesia U-23. Kemenangan dan permainan modern selalu dinantikan para pendukung fanatikmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H