Timnas Indonesia U-23 menjelma mesin gol dan menampilkan permainan modern saat menghadapi Chinese Taipei U-23. Tercipta 9 gol tanpa balas yang disarangkan 8 pemain Timnas Indonesia U-23.
Marselino Ferdinan membuka kran kemenangan dan menyumbang 2 gol. Diikuti Ramadhan Sananta, Rafael Struick, Witan Sulaeman, Rio Fahmi, Elkan Baggott, Hokky Caraka, dan Pratama Arhan.
Ada 4 Faktor (setidaknya) yang mendukung Timnas Indonesia U-23 menjelma mesin gol dan menampilkan permainan modern saat menghadapi Chinese Taipei di Kualifikasi Piala AFC U-23 (Sabtu, 09/09/2023) di Stadion Manahan-Solo, yaitu:
Pertama. Men's Ranking FIFA menempatkan Timnas Indonesia sedikit lebih baik di atas Chinese Taipei. (Lihat Sumber)
Wajar jika Chinese Taipei kalah dan kesulitan menghadapi gempuran Timnas Indonesia U-23. Menjadi kontra kewajaran jika sampai Garuda Muda kalah. Apalagi kalah telak di depan puluhan ribu pendukungnya yang fanatik.
Kedua. Rekrutan Shin Tae-yong untuk membina pemain muda domestik berbakat mulai menuai hasil yang diharapkan.
Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho Ramadani, Pratama Arhan, Ilham Rio, Arkhan Fikri, Marselino Ferdinan, dan Ramadhan Sananta menjadi tumpuan Timnas Indonesia U-23. Kematangan mereka di kompetisi domestik juga mancanegara telah membentuk skill dan mental tanding yang dapat diandalkan di level regional.
Ketiga. Peran pemain naturalisasi mulai bisa diandalkan.
Kehadiran pemain naturalisasi seperti Elkan Baggott, Ivar Jenner, dan Rafael Struick mulai menemukan bentuk permainan yang diharapkan. Melengkapi kekuatan di lini belakang, tengah, hingga depan. Menjelma permainan modern yang solid bertahan dan tajam dalam menusuk daerah pertahanan lawan.
Keempat. Soliditas dan permainan antar lini lebih modern.