"Ahhh, semakin mirip Suzzanna." Gumam Engkong dalam hati.
Haut yang masih berdiri di samping kanan Engkong melotot ke arah Engkong.
"Ngapain lu mendelik juga, hah!" Sembur Engkong ke Haut. Wajah Engkong merah membara. Semerah hatinya yang masih menahan amarah nan tak kunjung reda.
"Ehhh... Sudah!. Masak masih demen gelut. Ihhh..."
***
Cekatan mpok Uya mengeluarkan dua kotak oleh-oleh dari semacam tas belanja. Rupanya oleh-oleh berupa Serabi Notosuman dan Pukis Badran.
"Mending nikmati buah tangan ini. Rasanya enak dan lembut. Cocok buat Engkong dan Haut. Daripada gelut dan gelut lagi."
Mpok Uya segera ngeloyor pulang. Meninggalkan Engkong dan Haut yang mulai kehilangan kontrol air liurnya.
Haut bergegas ingin membuka kotak oleh-oleh.
"Eits, yang lebih tua dulu!. Jangan main serobot!" Tangkas Engkong merentangkan tangan. Mencegah tangan Haut yang hampir menyentuh kotak oleh-oleh.
"Kita khan seumuran. Lagian aku kagak tahu umur kau sebenarnya."