Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah-Sekolah yang Menginspirasi: Berbasis Aset dan Peran Komunitas di IKM

26 Mei 2023   05:48 Diperbarui: 26 Mei 2023   05:53 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnal Imam Salat di SMPN 1 Kraksaan-Kabupaten Probolinggo. Sumber: Dok. SMPN 1 Kraksaan

Apakah sebatas itu upaya sekolah? Tidak! Hasil wawancara penulis dengan Kepala SMPN 7 Kota Probolinggo menegaskan bahwa pihak sekolah berupaya menghadirkan narasumber kewirausahaan dari Komunitas Alumni. Juga melakukan studi kewirausahaan di Kota Batu dan Kota Mojokerto untuk pengembangan lebih lanjut.

Studi Kewirausahaan di Kota Batu menemukan produk minuman berbahan sari buah, akan tetapi memakai bahan pengawet. Hal yang sangat dihindari oleh pihak pengelola SMPN 7 Kota Probolinggo sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri.

Lantas, di Kota Mojokerto menemukan produsen minuman herbal berupa jamu tanpa pengawet. Ilmu yang didapat, minuman herbal akan lebih awet jika takaran air dan proses pengolahannya tepat dan terstandar. Temuan inilah yang ditindaklanjuti untuk diproses oleh murid dan orang tua yang difasilitasi pengelola SMPN 7 Kota Probolinggo. Suatu langkah yang efektif dan tentunya berproses seiring waktu dan upaya lainnya.

Murid SMPN 7 Kota Probolinggo dalam kiat kewirausahaan, dihadiri Komunitas Alumni sebagai narasumber. Sumber: Dok. SMPN 7 Kota Probolinggo
Murid SMPN 7 Kota Probolinggo dalam kiat kewirausahaan, dihadiri Komunitas Alumni sebagai narasumber. Sumber: Dok. SMPN 7 Kota Probolinggo

Alhasil, jika di pameran pendidikan dan atau stand bazar lainnya ditemukan minuman herbal berlabel "Setu", konsumen paham betul bahwasanya produk herbal tanpa pengawet tersebut buatan SMPN 7 Kota Probolinggo, hasil kolaborasi murid dan orang tua. Bahkan dalam perkembangannya, sereh juga dibuat dalam bentuk ekstrak yang mulai dipasarkan secara luas di toko dan stand bazar.     

Wasana Kata

Kurikulum merdeka salah satunya mempersyaratkan sekolah dapat memfasilitasi kebutuhan belajar murid. Strategi yang dilakukan hendaknya mengedepankan keterlibatan murid secara aktif dalam proses pembelajaran.

Murid dalam program sekolah terlibat aktif dalam perencanakan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran. Menjadikan murid sebagai subjek belajar, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan logis, serta mengembangkan keterampilan kecakapan hidup yang penting dalam kehidupan nyata.

Implementasi kurikulum merdeka semakin memberi arah dan contoh sekolah yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid. Program yang terencana dan efektif mampu memfasilitasi kebutuhan belajar murid dan sesuai dinamika di masyarakat, juga mewujudkan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Dua contoh program nyata di sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka memiliki keunikan dan sangat menginspirasi dunia pendidikan. Karakteristik murid sebagai subyek belajar, juga berbasis kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar menjadi nilai lebih untuk ditiru dan dimodifikasi sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka.

****

Semoga Bermanfaat.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun