Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dilema Menghadirkan Smartphone Siswa di Sekolah

7 April 2023   14:10 Diperbarui: 8 April 2023   08:31 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dengan memanfaatkan smartphone di sekolah. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Aktivitas yang tidak terkait dengan pembelajaran semisal bermain game, mengakses hiburan musik, hingga mengakses video porno yang sulit dibendung oleh pihak pemerintah sekalipun. Kesemuanya dapat diakses di manapun dan kapanpun, termasuk di kelas pembelajaran.

Kedua, ketergantungan pada teknologi. Jika siswa terlalu bergantung pada smartphone, maka siswa dapat kehilangan keterampilan penting seperti kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung atau memecahkan masalah tanpa bantuan teknologi.

Artinya begini, siswa pikirannya akan cenderung menggunakan kecanggihan teknologi untuk menyelesaikan tugas berbasis inkuiri, problem solving, hingga project. Kesemuanya akan dijawab oleh mesin google dan kecanggihan teknologi AI lewat aplikasi ChatGPT yang lagi trending, sehingga keterampilan siswa bergantung pada teknologi.  

Ketiga, potensi masalah keamanan. Siswa dapat menggunakan smartphone untuk melakukan tindakan yang tidak etis atau tidak aman. Contohnya, tindakan menipu atau melakukan bullying online. Tindakan yang dapat membahayakan keamanan dan kesejahteraan siswa lainnya di sekolah.

Potensi masalah keamanan juga dapat terjadi semisal smartphone siswa hilang di sekolah. Namanya pikiran manusia khususnya orang tua, tentu akan cenderung mengarah pada terjadinya pencurian di lingkungan sekolah. Akibatnya, sekolah dianggap tidak aman sehingga sekolah masih ditimpuk permasalahan yang bersifat kasuistik.

Sebuah Dilema

Sebagai siswa, mereka memiliki hak untuk belajar dengan cara yang paling efektif, dan dalam beberapa kasus, penggunaan smartphone dapat membantu dalam proses pembelajaran. Namun, kebijakan sekolah melarang siswa membawa smartphone ke sekolah untuk melindungi siswa dari potensi distraksi atau masalah keamanan.

Dalam hal ini, penting untuk mempertimbangkan kebijakan sekolah dan aturan yang ada terkait penggunaan smartphone di sekolah. Jika kebijakan sekolah memungkinkan penggunaan smartphone, maka siswa seharusnya mematuhi aturan tersebut dan menggunakan smartphone mereka secara bertanggung jawab.

Namun, jika aturan sekolah membatasi penggunaan smartphone hingga melarang, maka siswa seharusnya mematuhi kebijakan tersebut dan tidak membawa smartphone ke sekolah. 

Wasana Kata

Penting bagi sekolah untuk mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari kebijakan mengizinkan atau melarang penggunaan smartphone siswa ke sekolah. Mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari penggunaan teknologi.

Artinya, mengizinkan dan melarang penggunaan smartphone di sekolah sebenarnya merupakan kodrat zaman. Anak dilarang menggunakan smartphone di sekolah, sedangkan di rumah dibebaskan sepuasnya untuk menggunakan smartphone adalah hal yang umum dan harus disikapi secara antisipatif dampak negatifnya.

Lantas, bagaimana peran sekolah menyikapi kodrat zaman? Tentu harus ada kesepakatan antara sekolah, siswa, dan orang tua. Kesepakatan yang nantinya dapat diperkuat lewat peraturan sekolah, baik terkait izin pemanfaatan smartphone untuk pembelajaran ataupun larangan membawa smartphone ke sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun