Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coaching di Pendidikan Guru Penggerak, Seperti Apa?

23 Maret 2023   10:23 Diperbarui: 23 Maret 2023   10:41 5430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama CGP Angkatan 7 Kabupaten Probolinggo, Setelah Menerapkan Coaching untuk Supervisi Akademik. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Pendidikan Guru Penggerak juga mempersyaratkan Calon Guru Penggerak (CGP) dapat memahami dan menerapkan teknik coaching lewat alur TIRTA.

Pemahaman dan penerapan coaching yang efektif dibutuhkan dunia pendidikan untuk meningkatkan kolaborasi, kinerja, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan guru dan tenaga kependidikan.  

Penerapan coaching bagi calon guru penggerak dapat lebih meningkatkan rasa optimis dalam membantu rekan kerja menyelesaikan masalah. Juga dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya.

Berikut beberapa pengalaman calon guru penggerak yang didapatkan setelah menerapkan teknik coaching dengan alur TIRTA:

Pertama, Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur

Saat memulai sesi coaching, calon guru penggerak sebagai coach dapat lebih memahami dan berusaha menetapkan tujuan yang jelas dan terukur bersama coachee. Hal ini dapat membantu untuk fokus pada pencapaian hasil dan memberikan rasa pencapaian yang memuaskan setelah coaching selesai. Sebagai contoh, kita dapat menetapkan target untuk meningkatkan partisipasi guru dalam program pelatihan atau meningkatkan kinerja siswa dalam mata pelajaran tertentu.

Kedua, Mendengarkan dan Memberikan Umpan Balik yang Efektif

Calon guru penggerak percaya bahwa sebagai seorang coach, mendengarkan adalah salah satu keterampilan paling penting yang harus dimiliki. Sebagai coach, calon guru penggerak berusaha untuk mendengarkan coachee secara aktif dan memberikan umpan balik yang efektif. Dalam memberikan umpan balik, coach selalu berusaha untuk fokus pada kekuatan coachee dan memberikan saran yang konstruktif untuk membantu mereka memperbaiki area yang masih kurang.

Secara keseluruhan, pengalaman dalam menerapkan coaching di Pendidikan Guru Penggerak sangat memuaskan. Terus mengembangkan diri dalam keterampilan memimpin dan menginspirasi para guru. Membantu para guru di sekolah untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Selanjutnya, calon guru penggerak juga dituntut berperan sebagai observer dalam menerapkan coaching. Mengamati dan memberikan umpan balik terhadap sesi coaching yang dilakukan oleh coach.

Berikut beberapa pemikiran dan pengalaman calon guru penggerak sebagai observer di kegiatan coaching:

Pertama, Menjaga Netralitas

Sebagai seorang observer harus dapat menjaga netralitas. Hal ini memungkinkan untuk memberikan umpan balik yang objektif dan membantu coach untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam melakukan coaching.

Kedua, Mencatat Pengamatan Secara Rinci

Observer mencatat pengamatan secara rinci selama sesi coaching berlangsung. Memperhatikan detail-detail kecil yang mungkin terlewatkan coach, dan memberikan umpan balik yang lebih efektif pada akhir sesi.

Ketiga, Fokus pada Kekuatan

Saat memberikan umpan balik, observer berusaha untuk fokus pada kekuatan yang dimiliki oleh coach. Memberikan pujian dan penghargaan pada aspek-aspek yang telah dilakukan dengan baik dan memberikan saran yang konstruktif pada area yang dapat ditingkatkan.

Keempat, Membantu Meningkatkan Keterampilan Coach

Tujuan observer adalah untuk membantu meningkatkan keterampilan coach dalam melakukan coaching. Observer memberikan umpan balik yang berfokus pada peningkatan keterampilan dan membantu coach mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan.

Secara keseluruhan, pengalaman calon guru penggerak saat berperan sebagai observer dalam menerapkan coaching sangat bermanfaat dan memuaskan. Membantu coach untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam melakukan coaching.

Wasana Kata

Setelah mempelajari dan menerapkan teknik coaching di Pendidikan Guru Penggerak (PGP), calon guru penggerak diharapkan lebih percaya diri untuk membantu orang lain dalam mencapai tujuan mereka.

Penerapan teknik coaching dengan alur TIRTA (Proses tahapan dari Menetapkan Tujuan, Identifikasi Masalah, Rencana Aksi, hingga Tanggung Jawab) juga dapat meningkatkan keterampilan interpersonal, komunikasi, dan kepemimpinan. Kesemuanya sangat penting untuk diterapkan di lingkungan pendidikan.

Penguasaan teknik coaching oleh khususnya calon guru penggerak dapat membantu menginspirasi dan memotivasi guru-guru lainnya untuk meningkatkan kinerja dan memberikan dampak positif pada pembelajaran siswa.

Namun, seperti halnya keterampilan lainnya, penerapan teknik coaching jelas memerlukan waktu dan latihan untuk benar-benar dikuasai. Oleh karena itu, penting bagi calon guru penggerak untuk terus belajar dan memperbaiki diri secara berkelanjutan dalam memahami dan menerapkan teknik coaching berdasarkan alur TIRTA.

Referensi: Modul PPGP (Program Pendidikan Guru Penggerak) Angkatan 7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun