Bisa dibayangkan, guru di pelosok desa, pegunungan dan terpencil jika sampai lebih tiga tahun hingga belasan tahun bertarung dengan medan cukup berat dan sangat berat, tentu berdampak pada fisik dan psikis mereka.
Begitupun guru yang terlalu lama “di tempat nyaman”, mereka bisa jadi menciptakan “sistem imperium kedaulatan”. Akibatnya, dinamika mandeg dan tidak atau kurang ada kreatifitas dan inovasi kelembagaan secara dinamis untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.
Mutasi guru secara periodik akan berdampak positif secara dinamika kelembagaan. Sangat dimungkinkan terjadi transfer keilmuan mendidik dan mengajar sesuai perkembangan zaman, kepemimpinan dan sistem kerja terbuka, rasa sosial dan emosional yang dinamis. Kesemuanya bermuara pada terwujudnya “Guru Merdeka” untuk menopang percepatan terwujudnya “Merdeka Belajar”.