Hari ini, Kamis 28 Oktober 2022, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang Ke-94 Tahun. Hari yang kembali mengingatkan peran pemuda dan pemudi Indonesia untuk menyatakan sebagai satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Tekad kaum pemuda menyatukan perbedaan dengan menyatakan sebagai satu tanah air, bangsa, dan bahasa dilandasi perjuangan lepas dari penjajahan yang masih bersifat kedaerahan. Menyebabkan sulitnya mengorganisasi kekuatan moral dan material untuk mengusir penjajah yang menyengsarakan sendi kehidupan kaum terjajah.
Pernyataan dan pengakuan kewilayahan, kebangsaan, dan kebahasaan (Indonesia) jelas menjadi tonggak sejarah menghimpun kekuatan dalam bingkai persatuan. Memperlancar konsolidasi dan komunikasi berbagai lini kekuatan yang ada di berbagai daerah.
Keistimewaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahun ditunjukkan dengan memakai baju adat di lembaga pemerintahan dan bahkan sekolah. Dilanjutkan dengan mengadakan upacara bendera untuk mengenang kembali peristiwa sejarah yang menasional.
Siswa-Siswi SMPN 1 Sukapura dalam memeriahkan Hari Sumpah Pemuda memakai baju adat. Ada yang memakai baju adat Tengger. Ada yang memakai baju muslim dibalut kebaya. Terlihat unik justru terjadi proses akulturasi dalam wujud corak kain jarit berbatik khas Tengger dan sabuk di baju muslim.Â
Dibutuhkan peran serta guru sebagai teladan untuk ikut berperan aktif memakai baju adat. Menunjukkan sikap toleransi di antara keberagaman suku bangsa. Menunjukkan keselarasan sebagai bangsa yang majemuk dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ibu dan Bapak Guru berbaur dengan para siswa dalam balutan pakaian adat. Menambah keanggunan dan tampak nyata bahwa sesungguhnya Indonesia adalah negeri yang kaya budaya. Negeri yang membuat kagum bangsa lain. Negeri yang mampu tetap tegak dalam semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
Bagaimana peran nyata guru sebagai teladan di Hari Sumpah Pemuda? Nyata meneladani untuk mencintai keberagaman budaya. Memakai pakaian adat daerah setempat yang beragam seperti pakaian adat masyarakat Tengger.
Berikut potret Bapak dan Ibu Guru, serta karyawan di sekitar kawasan gunung Bromo, tepatnya di seputaran Kecamatan Sukapura. Kawasan yang dihuni beragam agama dan budaya yang hidup selaras hingga kini.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H