Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan di Kualifikasi AFC Asian Cup 2023. Pertandingan yang tidak mudah mengingat harus menghadapi 2 tim yang memiliki peringkat FIFA di atas Timnas Indonesia.
Tergabung di Grup C, Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Kuwait (Rabu, 8 Juni 2022), Timnas Yordania (Sabtu, 11 Juni 2022), dan Timnas Nepal (Selasa, 14 Juni 2022). Berusaha meraih tiket lolos babak kualifikasi AFC Asian Cup untuk kelima kalinya.
Di atas kertas, Timnas Kuwait lebih superior dari Timnas Indonesia dengan menempati ranking 146 FIFA. Sedangkan Timnas Indonesia menempati ranking 159 FIFA.
Al Azraq (Julukan Timnas Kuwait) pernah lolos Piala Dunia Tahun 1982, meskipun sebatas babak pertama. Sedangkan di ajang AFC Asian Cup pernah mengecap "Juara" di Tahun 1980. Rekor mentereng yang belum pernah dirasakan Timnas Indonesia.
Dikenal dengan julukan "The Chivalrous", Timnas Yordania (Ranking 91 FIFA) belum pernah lolos ke Piala Dunia. Tetapi, di ajang AFC Asian Cup pernah menjejak sampai perempat final di tahun 2004. Sedangkan pada gelaran AFC Asian Cup Tahun 2015 sebatas berkiprah di babak grup.
Kontestan Grup C AFC Asian Cup yang akan dihadapi Timnas Indonesia berikutnya adalah Timnas Nepal. Tim berjuluk "The Gorkhalis" ini tidak pernah lolos ke Piala Dunia. Sedangkan kiprah di AFC Asian Cup belum pernah lolos babak kualifikasi.
Melihat statistik capaian Timnas Kuwait dan Timnas Yordania yang mentereng, kedua tim ini akan menjadi lawan kuat bagi Timnas Indonesia. Bahkan bisa menggagalkan upaya untuk lolos babak kualifikasi AFC Asian Cup 2023.
Hanya Timnas Nepal "yang mungkin" bisa mendulang poin kemenangan. Mengingat secara ranking FIFA (urutan 196), Timnas Indonesia jelas lebih superior.
Lantas, bagaimana upaya Shin Tae-yong meredam superioritas Timnas Kuwait dan Timnas Yordania? Akankah melirik strategi Jose Mario dos Santos Mourinho Felix? Patut dikupas dan ditelisik.
"The Special One" pernah menggegerkan jagat sepak bola dengan taktik "Parkir Bus" yang melekat pada diri pelatih spesial ini. Taktik parkir bus dalam sepak bola menekankan tim bertahan penuh sepanjang pertandingan saat menghadapi lawan yang secara statistik lebih kuat. (lihat sumber)
Terbukti, taktik parkir bus sukses membawa Jose Mourinho dan Inter Milan mempecundangi Barcelona di babak semifinal Liga Champions 2009/2010. Bermodal kemenangan 3-1 di leg pertama, Inter Milan menerapkan parkir bus di leg kedua.
Alhasil, Inter Milan hanya kalah dengan skor 0-1 di leg kedua. Meskipun Barcelona menang di leg kedua, skor agregat mengantarkan Inter Milan ke final dan menjadi juara setelah membekuk Bayern Munchen di final dengan skor 2-0.
Baca Juga:Â Tiga Rekrutan Pemain Asing Persebaya
Taktik parkir bus ala Mourinho pernah diadopsi Shin Tae-yong saat menghadapi Timnas Vietnam di babak semifinal AFF Cup 2021. Membuat pasukan "Bintang Emas" gagal ke final disebabkan kesulitan menembus pertahanan "Garuda Muda".
Menarik ditunggu taktik Shin Tae-yong di Kualifikasi AFC Asian Cup 2023. Khususnya saat menghadapi Timnas Kuwait dan Timnas Yordania.
Akankah Shin Tae-yong melirik dan menerapkan taktik "Parkir Bus" ala Mourinho? Sukses bertahan dan menekuk lawannya dengan kemenangan walaupun dengan skor tipis? Patut kita tunggu dan tonton.
Salam Bola. Bravo Timnas Indonesia. Â