Nikmat mana yang kau dustakan? Rasanya pas banget menggambarkan kejadian langka ini. Betapa senangnya saat libur lebaran, ada momen kereta api lewat tepat di depan mata.
Yap, kejadian langka yang tidak semua orang tentu menikmatinya. Saat penulis menikmati pemandangan wisata heritage Terowongan Mrawan, tiba-tiba "Kereta Api Mutiara Timur Siang" dari arah barat bersiap memasuki Terowongan Mrawan nan legendaris.
Penumpang kereta api dari Surabaya-Banyuwangi atau sebaliknya pasti pernah merasakan sensasi melewati Terowongan Mrawan nan gelap ini. Raungan roda kereta api berbaur getaran rangkaian gerbong seakan tak henti menginvasi kenangan lewat telinga.
Terowongan Mrawan memiliki panjang 690 meter yang membelah perbukitan Pegunungan Gumitir. Dibangun tahun 1901-1902 dan selesai tahun 1910 oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Masih jelas tertulis di pintu masuk terowongan yang selalu dijaga oleh Petugas Jaga Terowongan (PJTW).
Bagaimana penampakan saat KA Mutiara Timur Siang ingin memasuki Terowongan Mrawan nan legendaries? Silahkan nikmati foto-foto spesial di bawah ini. Semoga bermanfaat dan akan membawa pembaca ke sana nantinya.
Untuk bisa menikmati wisata heritage khususnya Wisata Terowongan Mrawan, dapat memanfaatkan jasa Kereta Api Mini yang ada di Rest Area Gumitir. Cukup dengan membayar tiket 30.000 rupiah/orang, penumpang diantar ke Terowongan Mrawan dan Kampung Perkebunan Gumitir.
Bahkan diberikan waktu yang cukup untuk mengambil foto atau gambar. Perjalanan berangkat dan kembali lagi, serta sesi pengambilan gambar membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sehingga penumpang disarankan membawa air minum dan makanan pengganjal perut secukupnya.Â
Berikut gambar lainnya sewaktu KA Mutiara Timur Siang memasuki Terowongan Mrawan.
Semoga bermanfaat.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H