Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lokasi KKN di Desa Penari, Versi Erick Thohir Diragukan?

21 Mei 2022   18:02 Diperbarui: 21 Mei 2022   18:06 2634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heboh cerita "KKN di Desa Penari" menggoyang dunia maya. Plot mengalir mistis. Menampilkan sosok dunia gaib Badarawuhi hingga Mbah Buyut.

Terlebih, masih terjadi tarik ulur tentang lokasi terjadinya kisah mistis yang dialami 6 mahasiswa saat menjalani KKN (Kuliah Kerja Nyata). Sengaja dirahasiakan oleh pengarang dengan dalih atas permintaan narasumber.

Demikian juga Awi Suryadi sebagai sutradara film KKN di Desa Penari, masih menutup rapat lokasi sebenarnya. Bahkan menegaskan jika indikasi tempat KKN di Desa Penari yang diunggah lewat video di kanal instagram Menteri BUMN Erick Tohir tidak sesuai dengan yang disampaikan pengarang cerita KKN di Desa Penari.

Beberapa Versi Lokasi KKN di Desa Penari

Keengganan pengarang cerita (SimpleMan) dan sutradara film (Awi Suryadi) membuka tabir lokasi "KKN di Desa Penari" menimbulkan polemik. Praduga lokasi KKN mengemuka di jagat media yang berusaha menyamakan dengan plot cerita.

Alhasil, muncul beberapa asumsi yang diperkirakan sebagai lokasi KKN Desa Penari. Tempat terjadinya peristiwa mistis yang dialami oleh 6 mahasiswa sewaktu melakukan KKN.

Versi pertama mengarah ke daerah terpencil di sekitar Gunung Gumitir. Tepatnya di Kampung Perkebunan Gumitir peninggalan zaman Hindia Belanda. Praduga dikuatkan dengan adanya "Patung Penari" di Alas Gumitir dekat Kampung Perkebunan Gumitir. Padahal patung dibuat dalam wujud "Penari Gandrung" sebagai simbol khas dan sambutan simbolik selamat datang di "Banyuwangi Kota Gandrung".

Rumah Dinas Manager di Kampung Perkebunan Gumitir. Sumber. Dokpri
Rumah Dinas Manager di Kampung Perkebunan Gumitir. Sumber. Dokpri

Penulis yang pernah mendatangi lokasi Kampung Perkebunan Gumitir (lihat sumber) sangat tidak yakin sebagai tempat KKN di Desa Penari. Mengapa? Karena perkampungan dihuni oleh mayoritas muslim nan taat. Dibuktikan dengan berkumandangnya Adzan Dhuhur saat melintasi Kampung Perkebunan Gumitir.

Bahkan kegiatan olah hasil perkebunan masih aktif dilakukan di pabrik yang ada di Kampung Perkebunan Gumitir hingga sekarang. Lengkap dengan Kantor Administrasi dan Rumah Manager sebagai pimpinan kawasan Perkebunan Gumitir.

Ada juga versi yang mengarah ke suatu tempat di Kecamatan Glenmore. Daerah yang mempunyai beberapa wilayah nuansa magis. Khususnya sekitar hutan Gunung Raung bagian selatan.

Penulis yang lahir di Kecamatan Glenmore memperkirakan Dusun Sugihwaras sebagai lokasi Desa Penari. Mengingat di Dusun Sugihwaras ada petirtaan yang disakralkan oleh masyarakat sekitar.

Tetapi tempat inipun masih menjadi polemik. Terutama belum mengungkap catatan administrasi yang faktual terkait kegiatan KKN oleh beberapa mahasiswa dari Surabaya di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore.

Versi Menteri BUMN Erick Thohir

Sebagai publik figur dan kreator konten, rupanya Menteri BUMN Erick Thohir mencium aroma kehebohan dunia maya nan aktual. Ikut memancing dan memainkan peran untuk membuka tabir lokasi KKN di Desa Penari.

Alhasil, melalui unggahan video di kanal instagram miliknya, Menteri yang mulai memanen lebih dari 2 juta follower ini menyuguhkan sisi lain lokasi KKN Desa Penari.


Lokasi KKN di Desa Penari versi Erick Thohir membuat heboh netizen. Menghadirkan langsung sosok Sudirman saat wawancara sebagai Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu di Banyuwangi.

Menurut Sudirman, cerita KKN Desa Penari adalah true story. Didasarkan catatan kegiatan KKN 6 mahasiswa dari Surabaya di Desa Bayu pada tahun 2008. 

Akibat "melanggar larangan" atau istilah Sudirman "keluar situs" hingga sampai di Desa Penari, mengakibatkan dua mahasiswa meninggal dunia. Pemaparan Sudirman (menurut versinya) didasarkan oleh apa yang disampaikan Kepala Desa Bayu. Bahkan semua kejadian menurut Sudirman tercatat.    

Pemaparan Sudirman melalui wawancara Erick Thohir tidak menyinggung sosok Badarawuhi. Hanya sebatas memaparkan dua mahasiswa yang melanggar situs diajak mampir "seseorang" ke salah satu rumah di Desa Penari.

Cerita KKN versi Sudirman di Desa Bayu dan ada 2 mahasiswa yang sampai ke Desa Penari jika ditelusuri lewat google maps memang ada lokasinya yang berupa keterangan "Reruntuhan Desa Penari". Tetapi masih menjelma "tanda tanya" mengingat tidak menyinggung sama sekali sosok Badarawuhi.

Penelusuran Rowo Bayu dan Desa Penari melalui Google. Sumber: screenshot/google.maps/search/desa+penari 
Penelusuran Rowo Bayu dan Desa Penari melalui Google. Sumber: screenshot/google.maps/search/desa+penari 

Bahkan Awi Suryadi sebagai sutradara film "KKN di Desa Penari" membantahnya. Awi Suryadi lebih percaya pada lokasi yang disampaikan SimpleMan dan memang menginginkan untuk tetap dirahasiakan atas pemintaan narasumber.

Wasana Kata

Plot cerita apalagi cerita horor yang difilmkan, terkadang penuh bumbu misteri. Peran pengarang cerita akan lebih menghidupkan suasana mistis jika ada penambahan dan pengurangan tokoh, lokasi, dan alur kejadian.

Plot cerita "KKN di Desa Penari" yang difilmkan memang diakui oleh SimpleMan ada yang ditambah dan dikurangi dari apa yang disampaikan narasumber. SimpleMan merupakan seseorang yang aktif menulis cerita-cerita horor di Twitter.

Lokasi Desa Penari tentu pada waktunya akan terkuak. Bisa disampaikan oleh narasumber (pelaku KKN dan keluarganya), pengarang, ataupun sutradara dan pihak lain.

Ilustrasi cerita KKN di Desa Penari yang ditulis oleh SimpleMan di Twitter. Sumber: Instagram/kknmovie/kompas.tv
Ilustrasi cerita KKN di Desa Penari yang ditulis oleh SimpleMan di Twitter. Sumber: Instagram/kknmovie/kompas.tv

Apakah lokasi "Desa Penari" sesuai versi wawancara Erick Thohir dengan Sudirman? Ataukah ada tempat lain sesuai yang dirahasiakan narasumber, pengarang, dan sutradara? Sekali lagi, waktu yang akan menentukan. Semua bermuara pada bagaimana menghargai lingkungan dengan beragam tradisi dan adat-istiadatnya. Sekian.   

Referensi: 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun