Kecamatan Glenmore sendiri memiliki begitu banyak pemukiman Eropa dan Kampung Perkebunan Zaman Hindia Belanda. Dari Afdeling Sumber Manggis di Utara hingga Afdeling Treblasala di selatan.
Afdeling Treblasala termasuk Kampung Perkebunan yang paling unik. Mengapa unik? Coba baca "Treblasala" dari belakang. Benar, Kampung Treblasala memang dibuka dan didirikan oleh Tuan Albert. Pengusaha Eropa dari Inggris yang menananamkan modal di perkebunan coklat dan kopi.
Berdirinya PT. Industri Gula GlenmoreÂ
Kini, sebagian lahan perkebunan coklat, kopi, dan karet telah dikonversi ke ladang tebu. Menyokong program swasembada nasional gula. Salah satu pabrik gula didirikan oleh pemerintah pusat di Kecamatan Glenmore.
PT. IGG (Industri Gula Glenmore) diyakini akan terus melakukan ekspansi lahan untuk mendukung kuantitas produksi. Keyakinan yang sejalan dengan dibukanya jalur Pansela Jawa melewati PT. IGG.
Apakah kehadiran PT. IGG mengangkat kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya yang sebelumnya banyak bergantung pada perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda ? Menarik untuk dikaji oleh para sosiolog dan ekonom yang memang mumpuni bidang ilmunya.
Baca Juga:Â Umbul Bening-Banyuwangi
Wasana Kata
Glenmore, banyak orang bertanya karena keunikan namanya. Dibalik keunikan nan menggelitik, tersimpan kisah sejarah panjang peran Pemerintah Hindia Belanda.
Jika ingin lebih jauh menyingkap tabir penjajahan Hindia Belanda, khususnya terkait Open Door Policy, datanglah ke Glenmore. Perkebunan-perkebunan peninggalan Hindia Belanda masih tersebar cukup luas dengan komoditas coklat, kopi, dan getah karet. Â Â
Berdirinya PT. IGG menggeser sebagian fungsi lahan perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda. Jelas akan memberi dampak terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar.