Pantai utara (pantura) Probolinggo menjadi jalur arus mudik dan balik selama lebaran yang strategis. Demikian juga pada hari libur nasional, merupakan jalur arteri yang menghubungkan kawasan wisata pulau Jawa dan Bali.
Wilayah Probolinggo terbagi menjadi dua wilayah pemerintahan. Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Probolinggo). Memiliki beberapa titik rawan macet saat arus mudik dan balik yang berlangsung hampir tiap tahun.
Membandingkan arus mudik dan balik selama lebaran tahun ini, terdapat perbedaan yang cukup berarti sepanjang jalur pantura Probolinggo. Saat arus balik, kemacetan akan lebih dirasakan di beberapa titik rawan macet.
Saat akan memasuki Kota Kraksaan (ibu kota Kabupaten Probolinggo), titik macet mulai dirasakan para pemudik dan pengguna jasa transportasi lainnya. Terdapat lampu merah di pertigaan menuju RSUD Waluyo Jati.
Bergerak ke arah barat sekitar 800 meter, terdapat pintu masuk dan keluar Diva Swalayan yang juga sering menimbulkan kemacetan. Lantas macet juga dimungkinkan terjadi di lampu merah sebelah timur Alun-Alun Kraksaan.
Sebelah barat Perumahan Semampir terdapat pom bensin, arus keluar dan masuk kendaraan menciptakan titik macet. Ke arah barat selepas Kraksaan baru akan menemui titik macet di pertigaan Kecamatan Pajarakan.
Sesampainya di pertigaan Klaseman, titik macet dan alur kendaraan merayap cukup dirasakan. Banyak kendaraan keluar dan masuk menuju arah Jalan Raya Klaseman hingga Kecamatan Maron.
Jalur pantura menuju Kecamatan Gending cukup lancar. Titik macet baru dirasakan saat memasuki Kecamatan Dringu. Sebelah barat tikungan Pantai Bentar berjejer rumah dan warung makan ikan asap. Tak pelak menimbulkan macet cukup panjang akibat pengaturan parkir.
Baca Juga:Â Lebih Dekat ke Terowongan Mrawan dan Kampung Perkebunan Hindia Belanda
Memasuki Kota Probolinggo. Jalan merayap dimulai dari perbatasan Kecamatan Dringu dengan Kota Probolinggo. Sesampai di lampu merah Randu Pangger, kemacetan parah dapat terjadi akibat volume kendaraan menumpuk sedangkan jeda waktu lampu merah hanya sekitar 20 detik.
Khusus wilayah Kota Probolinggo, daerah rawan macet terjadi di lampu merah Jalan Gatot Subroto, barat Yon Zipur, perempatan Kelurahan Pilang, dan pertigaan Pos Pantau Polisi Ketapang.
Jalur balik alternatif menghindari macet di Kota Probolinggo bisa mengambil arah kanan sebelum perempatan Randu Pangger. Melewati Bonbin Mini, Pelabuhan Tanjung Tembaga, dan tembus perempatan Kelurahan Pilang.
Intinya, jalur macet saat arus balik sepanjang pantura Probolinggo disebabkan dua hal:
Pertama, banyak warga mengadakan kunjungan ke tempat wisata dan silaturahmi selama Hari Raya Idul Fitri. Kendaraan roda dua dan roda empat seakan tumpah di sepanjang jalur arus balik lebaran. Kondisi ini terjadi menjelang sore hari hingga tengah malam.
Tempat wisata di Rest Area Utama Raya, Pantai Bohai, Pantai Duta, Pantai Bentar, Bonbin Mini, BeeJay Bakau Resort (BJBR), Air Terjun Madakaripura, Bromo dan lainnya menjadi tempat wisata favorit bagi masyarakat sekitar dan luar Probolinggo.
Kedua, banyak lampu merah di pertigaan Kota Probolinggo. Waktu jeda lampu merah yang hanya sekian detik, tidak mampu mengurai kemacetan dan bahkan menimbulkan kemacetan yang mengular.
Kendaraan roda empat menumpuk. Bahkan ada beberapa sopir yang nekat menyusuri sisi luar badan jalan raya. Jelas menimbulkan masalah macet yang tambah parah dan terkadang cekcok mulut sesama pengguna jalan.
Wasana Kata
Lalu lintas macet dan kendaraan berjalan merayap menjadi pemandangan biasa selama arus mudik dan balik lebaran. Tidak terkecuali arus balik lebaran di tahun 2022 ini di jalur pantura Probolinggo.
Untuk menghindari jalur macet arus balik pantura Probolinggo, pengguna jasa lalu lintas perlu memahami dan mengambil arah jalur alternatif. Terpenting kedisiplinan pengemudi untuk tidak memaksakan menutup jalur kendaraan searah saat nekat menerobos lewat pinggir bahu jalan.
Lebih baik juga, saat terjadi macet panjang gunakan untuk istirahat di rest area maupun rumah makan dengan parkir cukup luas. Memungkinkan badan untuk istirahat. Menambah asupan gizi untuk menuntaskan jalan pulang hingga selamat sampai tujuan. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H