Publik Indonesia dan khususnya pencinta sepakbola mulai kepincut dengan kepiawaian Shin Tae-yong meracik Timnas Sepakbola Putra Indonesia. Terbukti saat memoles skuat muda di Timnas Senior.
Tanggung jawab besar sebagai pelatih Timnas Indonesia (U-19, U-23, Senior) menunjukkan betapa PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di tanah air menaruh kepercayaan penuh ke pundak "Mourinho Asia".
Tentu kepercayaan penuh PSSI ini atas dasar rekam jejak dan beberapa pertimbangan teknis pencapaian sukses karir kepelatihan Shin Tae-yong.
Tahun 2010, Shin Tae-yong mengantarkan Seongnam Ilwa Chunma meraih trofi juara Liga Champions Asia kedua Seongnam, setelah sebelumnya memenangkannya pada 1995.
Shin Tae-yong meloloskan Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Tergabung di Grup F bersama Jerman, Meksiko, dan Swedia. Meskipun kalah 0-1 dari Swedia, 1-2 dari Meksiko, pada akhirnya mampu menekuk Tim Panser Jerman dengan skor 2-0.
Sederet prestasi, tipikal disiplin tinggi, dan kuasa penuh atas tim yang dibesutnya, mampu menjadikan Shin Tae-yong sebagai pilihan PSSI untuk melatih sekaligus Timnas Indonesia U-19, U-23, dan Senior. Â
Setelah cukup lama memoles Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memegang kunci penuh untuk membentuk tim impian. Tim yang diharapkan mampu memberi perubahan signifikan dan prestasi nyata.
Alhasil, racikan berani menerjunkan skuat muda timnas ala Shin Tae-yong di Piala AFF 2020 Â mampu menyuguhkan harapan permainan determinan dan menembus babak final.
Walaupun pada akhirnya di babak final leg 1 kalah 0-4 dan leg 2 imbang 2-2 melawan Timnas Thailand, penampilan Timnas yang mampu menembus babak final dan keberanian Shin Tae-yong menerjunkan pemain muda banyak mendapatkan simpati publik sepakbola tanah air.
Racikan Shin Tae-yong telah memunculkan nama-nama pemain muda seperti Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, dan Pratama Arhan dilirik banyak klub sepakbola baik level domestik dan mancanegara.
Harapan kembali ditunggu publik saat Timnas U-23 harus mempertahankan Juara Piala AFF U-23 di Kamboja. Sayang, penampilan wajah muda baru Timnas U-23 seperti Marselino Ferdinan, Ronaldo Kwateh dan lainnya harus terkubur setelah 7 pemain Timnas U-23 dihantam badai Covid-19 dan 4 harus menjalani karantina.
Praktis, harapan Shin Tae-yong untuk mempersembahkan trofi juara juga harus terkubur. Memikirkan ulang trofi yang dapat dipersembahkan untuk timnas dan pencinta sepakbola Indonesia.
Target besar masih menunggu Shin Tae-yong. Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 yang akan digelar pada tahun 2023 harus diimbangi dengan kemampuan lebih. Bukan sekedar partisipan berlabel "tim medioker".
Harapan yang tidak berlebihan. Bahkan mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi agar Timnas U-20 di bawah kendali Shin Tae-yong tampil impresif dan mampu berbicara banyak.
Perjuangan yang tidak ringan. Mengingat sudah ada Inggris, Perancis, dan Portugal yang telah lolos sebagai kontestan dengan status pernah menyandang predikat "juara". Mereka tentu akan berjuang keras untuk menembus tiap babak dan kembali meraih gelar juara.
Jelas mereka tidak tinggal diam dan tidak ingin dipermalukan seandainya bentrok dengan Timnas Indonesia yang diuntungkan sebagai tuan rumah. Timnas Indonesia U-20 menargetkan dapat menembus babak semifinal. Inilah target terbesar Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia U-20 yang didukung penuh PSSI.
Untuk mewujudkan "impian" ini, Shin Tae-yong akan memboyong skuat terbaik Timnas Indonesia U-19 melakukan program pemusatan latihan di Korea Selatan. Rencananya akan terbang pada tanggal 11 Maret 2022.
Semoga Piala Dunia U-20 2021 yang akan diselenggarakan tahun 2023 di Indonesia berjalan dengan sukses dan sekaligus sukses mengukir prestasi Timnas Indonesia di pentas sepakbola dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H