Sabtu 27 Februari 2022, gas elpiji kebutuhan memasak di rumah tabung isi 12 kilogram (kg) habis. Segera kontak agen pengecer, pesan dan meminta kirim bright gas 12 kilogram.
Satu jam berselang, kiriman bright gas tabung 12 kg tiba di rumah. Kaget juga saat lembar nota pembayaran diserahkan, sangat jelas tertulis 200.000 rupiah.
Tanda tanya langsung meletup. Perasaan baru naik dari kisaran 150.000 rupiah ke kisaran 170.000 rupiah. Kini harganya kembali naik. Bagaimanapun harus tetap dibeli karena desakan kebutuhan.
Rilis Berita Pertamina
Penasaran dengan kenaikan gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga terjawab setelah membaca rilis berita di website Pertamina.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengusung tagline "Mewujudkan Kedaulatan Energi hingga Pelosok Negeri" ternyata telah merilis "penyesuaian" harga elpiji non subsidi per tanggal 27 Februari 2022.
Daftar harga jual elpiji non subsidi rumah tangga di tingkat agen antar daerah tidak sama. Khusus pulau Jawa dan Nusa Tenggara Barat untuk bright gas 5,5 kg dipatok seharga 88 ribu rupiah. Sedangkan bright gas/elpiji 12 kg seharga 187 ribu rupiah. (lihat sumber resmi)
Jadi, tidaklah mengherankan kalau bright gas/elpiji 12 kg di tingkat agen pengecer dijual seharga 200 ribu rupiah. Harga yang mungkin sudah dihitung dengan ongkos kirim dan layanan lainnya.
Besaran Lonjakan Kenaikan Harga Â
Harga elpiji rumah tangga non subsidi telah mengalami kenaikan 2 kali dalam tiga bulan ini. Kenaikan harga yang harus diterima secara "lapang dada" oleh masyarakat.
Rilis media dan informasi pertamina.com tertanggal 25 Desember 2021, telah melakukan penyesuaian harga untuk elpiji non subsidi. Masyarakat pengguna bright gas/elpiji non subsidi 12 kg harus merogoh kantong uang lebih.
Dikutip dari money.kompas.com, harga baru elpiji nonsubsidi dan bright gas 12 kg per tanggal 25 Desember 2021 di Pulau Jawa dan Bali yang semula berkisar Rp 141.000/tabung menjadi Rp 163.000/tabung. Secara nominal ada kenaikan sebesar Rp 22.000.
Berikutnya, kenaikan bright gas/elpiji 12 kg per tanggal 27 Februari 2022 di Pulau Jawa dan Nusantara Tenggara sebesar 187.000 rupiah. Terjadi lagi kenaikan sebesar 24.000 rupiah. Artinya, hanya dalam kurun waktu tiga bulan, konsumen bright gas/elpiji 12 kg non subsidi terpaksa harus merogoh kantong lebih dalam sebesar 46.000 rupiah.
Alasan Kenaikan
Menurut Pertamina dan berbagai media arus utama mengungkapkan bahwa kenaikan harga bright gas/elpiji non subsidi per tanggal 25 Desember 2021 dipicu tren harga Contract Price Aramco (CPA) sebagai acuan harga elpiji yang terus meningkat.
Ditegaskan juga, kenaikan harga bright gas/elpiji non subsidi per tanggal 27 Februari 2022 juga dipicu peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA). Bulan Februari 2022 harga CPA mencapai 775 USD/metrik ton atau naik sekitar 21% dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021. (lihat sumber resmi)
Itulah alasan Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga elpiji non subsidi seperti bright gas. Sedangkan untuk elpiji subsidi 3 kg tidak ada perubahan harga yang berlaku.
Kenaikan harga sudah dirilis Pertamina. Masyarakat harus bijak menyikapi. Harapan "lebih bijak" tentu menginginkan harga CPA turun yang akan diikuti turunnya harga elpiji rumah tangga non subsidi. Semoga. Â