Bagaimana Menyikapi
Saat kata jorok ditemukan dan jelas terbaca di dinding, tentu orang tua akan kaget. Bahkan dibuat serba penasaran.
Lantas apakah dengan serampangan memarahi dan berbalik berkata kasar ke anak-anak? Perlu sikap dan tindakan bijaksana.
Cobalah panggil anak-anak satu-persatu. Mulai dari yang kemampuan bacanya masih rendah atau belum bisa calistung.
Tanyakan apakah anak pertama yang menulis kata jorok? Biasanya anak yang belum dapat calistung akan menjawab jujur "tidak".
Lanjutkan ke pertanyaan lain, "siapa yang menulis". Pada tahap pertanyaan ini, anak yang belum dapat calistung cenderung menjawab jujur dan menjawab "si A".
Terhadap praduga "si A" cobalah gali kemampuannya, apakah sudah bisa calistung? Jika "ya" jangan langsung dipanggil. Lebih bijak panggil anak yang lain (anak kedua).
Berikan pertanyaan yang sama ke anak kedua. Jika anak kedua juga menjawab "tidak menulis" dan juga menunjuk "si A", maka jawaban cukup valid sudah didapat.
Apakah bisa langsung memanggil "sia A"? Jangan dulu jika ada anak ketiga. Panggil lebih dulu anak ketiga.
Berikan juga pertanyaan yang sama untuk anak ketiga. Jika jawaban anak "ketiga" sama dengan anak "pertama" dan "kedua", berarti kemungkinan kuat yang menulis memanglah "si A".
Panggillah "si A", jika dia diam dan mungkin juga senyum-senyum, cobalah tanya dengan penekanan "berarti betul kamu yang nulis".