Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Arah Politik "Kandang Terbuka Jokowi"

25 Desember 2021   08:31 Diperbarui: 25 Desember 2021   08:39 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024 masih jauh. Tetapi, dinamika sudah mulai tertata dan terlihat jelas dalam gelagat panggung gerilya politik nan atraktif.

Kemunculan baliho sosok-sosok calon presiden (capres) potensial menghias tempat-tempat strategis. Menimbulkan wacana pro-kontra nan selalu meramaikan jagat media.

Kliktivisme mulai mengarah terbentuknya komunitas partisan parpol maupun personal. Getol mengusung sosok unggulan, baik tokoh dari partai maupun non partai.

Hasil surveipun sedari awal begitu fluktuatif memunculkan dan menenggelamkan deretan nama tokoh potensial yang akan bertarung di palagan pilpres 2024. Untuk secara gemilang menduduki Istana Negara nantinya.

Politik Kandang Terbuka 

Joko Widodo sebagai presiden sangat memahami kontestasi pilpres 2024 yang berkembang secara dinamis.

Presiden Jokowi juga sangat memahami peran tokoh-tokoh partai politik yang menjabat menteri dan potensial sebagai capres maupun cawapres di pilpres 2024.

Dari Partai Golkar ada Airlangga Hartarto. Sedangkan Partai Gerindra menempatkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masuk di Kabinet Indonesia Maju.

Masuknya tokoh-tokoh lawan politik dalam pemerintahan Jokowi menandakan telah terbentuk koalisi gemuk. Wujud dari filosofi politik "Merangkul bukan Memukul".

Khusus rivalitas dan kedekatan Jokowi dengan Prabowo secara personal, media arus utama tak pernah berbohong menguak di teras berita.

Atas dasar kedekatan personal inilah, Prabowo berlapang dada menerima permintaan Jokowi untuk ikut mengabdi pada negara dengan menduduki posisi sebagai menteri pertahanan.

Sumbangsih besar dari tokoh partai pendukung dan kesediaan Prabowo dan Sandiaga sebagai rival duduk di Kabinet Indonesia Maju, mendorong Jokowi mempersilakan menteri jajarannya mempromosikan diri guna menyambut pilpres 2024.

Seibarat kandang petarung, Jokowi tidak menutup mata dan mengunci selamanya. Kandang para kandidat di gerbong Indonesia Maju telah dibuka lebar.   

Hak Sepenuhnya Presiden 

Sebagai presiden selama dua periode, Jokowi tentu sangat paham betul apa yang ada di pikiran para calon kandidat yang akan bertarung di pilpres 2024.

Pengalaman politik yang dijalin dari kursi walikota, gubernur, hingga presiden tentu mempengaruhi kebijakan yang digulirkannya.

Politik kandang terbuka Jokowi tidak bisa dilepaskan dari tipikal "blusukan". Memberi ruang selebarnya kepada para pembantunya yang sekaligus calon kandidat di pilpres 2024 untuk lebih dekat dengan pendukungnya.  

Ada titipan tiga ciri utama Nawacita Jokowi "Negara Hadir, Membangun dari Pinggiran, Revolusi Mental",  untuk dapat dilanjutkan bagi penerusnya. Khususnya dari tokoh yang pernah di dalam satu gerbong perjuangan.

Apakah yang dilakukan Jokowi salah? Jelas tidak! Ada kepentingan lebih luas yang dipikirkan secara berkesinambungan.

Politik kandang terbuka Jokowi adalah lampu hijau. Merupakan kesempatan emas bagi para menteri yang akan bertarung di pilpres 2024 untuk lebih dekat dengan para pendukung.

Tanggung jawab di pundak para menteri sekaligus kandidat capres dan cawapres yang besar setimpal dengan peluang menjaring harapan seluasnya dari bangsa yang besar ini.

Kandang politik sudah terbuka lebar dan segala kemungkinan masih terbuka untuk melanjutkan pembangunan secara tepat guna lewat Kursi RI 1. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun