Melawan Singapura di leg 1 babak semifinal Piala AFF 2020, sepertinya ada sesuatu yang dipikirkan atau direncanakan oleh Shin Tae-yong.
Melihat ketenangan coach Timnas Garuda menghadapi Singapura, tampaknya Shin Tae-yong masih yakin Indonesia dapat melaju ke babak final.
Kesempatan menghadapi Singapura di semifinal yang berlangsung home and away bisa jadi adalah kesempatan mempersiapkan strategi bertarung menghadapi siapapun lawan di babak final.
Karakter permainan Singapura cenderung terbuka menyerang. Mirip dengan Thailand dan atau Vietnam jika nanti bentrok di final.
Dalam hal postur, pemain Singapura juga hampir mirip dengan Thailand dan atau Vietnam. Memiliki gaya bertahan yang solid didukung postur tubuh ideal.
Lantas, apa sajakah yang dipikirkan oleh Shin Tae-yong? Menarik untuk ditebak dan setidaknya ada tiga visi di kepalanya.
Pertama, Menguji Ketajaman Pemain Depan
Pemain depan Timnas Senior Putra diisi oleh Ezra Walian, Hanis Saghara, Dedik Setiawan, dan Hari Yudo.
Shin Tae-yong masih belum yakin dengan ketajaman dan keberanian adu duel Ezra, Hanis, dan Dedik. Terbukti tiga pemain depan ini secara bergantian diturunkan saat melawan Singapura di leg 1 babak semifinal.
Hasilnya? Ketiganya tidak cukup memberikan kontribusi dalam pola bergerak cepat menyerang. Juga tidak mampu mencetak gol.
Bagaimana dengan Hari Yudo? Shin Tae-yong sudah mempunyai penilaian tersendiri terhadap pemain dari Klub Arema FC ini. Pemain ini punya kecepatan dan berani adu fisik.
Kedua, Hari Yudo Akan Dimainkan Full Time di Leg 2Â
Harapan Shin Tae-yong di striker, tampaknya hanya mengandalkan Hari Yudo. Memungkinkan pemain ini akan diturunkan full time di leg 2 melawan Singapura.
Target Shin Tae-yong adalah menilai ketahanan fisik dan kecepatan Hari Yudo bermain sepanjang pertandingan. Jika sesuai ekspektasi, sangat dimungkinkan Hari Yudo diandalkan di lini depan sebagai striker tunggal hingga babak final.
Ketiga, Tampil Tanpa Pemain DepanÂ
Ketika striker melempem dan Shin Tae-yong sampai bongkar-pasang tiga kali (Dedik, Ezra, Hanis) saat kontra Singapura, sedangkan Hari Yudo "dikotakkan", sangat mungkin Timnas Indonesia tampil tanpa striker di leg 2 babak semifinal.
Jika prediksi ini terjadi dan berhasil merengkuh kemenangan gemilang, Shin Tae-yong nampaknya lebih nyaman menurunkan skuat tanpa striker di final.
Pemain tengah Rachmat Irianto, Ramai Rumakiek, Irfan Jaya, dan Witan Sulaeman akan menjadi tumpuan menjebol jala lawan.
Karakter permainan cepat, berani adu fisik, dan soliditas pemain tengah ini sudah terbukti menempatkan nama mereka di papan skor saat melawan Kamboja, Laos, Malaysia, dan Singapura.
Masuknya Egy Maulana Vikri sebagai pengecoh lawan tentu menjadi pemain kunci saat Shin Tae-yong mengeluarkan jurus rahasia. Seperti apa bentuk jurusnya? Hanya Shin Tae-yong yang tahu dengan filosofi permainan pragmatisnya.
Bagaimana dengan Evan Dimas? Kelemahan fisik dan sering memperlambat permainan menjadi pertimbangan tersendiri, apakah akan dimainkan atau tidak.
Lantas, seperti apa sektor pertahanan? Fachrudin, Asnawi, Ryuji, Dewangga, dan Arhan opsi utama. Asnawi dan Arhan lebih di dorong ke tengah untuk meredam dan membantu lini serang, mereka fleksibilatas bergerak. Skema mungkin lebih ke 5-3-2.
Andai 10 pemain pilih tanding ini tidak sesuai ekspektasi, pemain lainnya bisa sebagai opsi pengganti. Shin Tae-yong sebagai coach berpengalaman tentu sudah mengantongi nama-nama pilihan lainnya.
Bravo Timnas Indonesia. Semoga menuju babak final Piala AFF 2020. Harapan yang paling tinggi tentu menjadi Juara Piala AFF 2020. Semoga. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H