Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Puan-Ganjar, Prabowo Menggandeng Siapa?

21 Desember 2021   13:16 Diperbarui: 21 Desember 2021   13:22 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kedudukan presiden nan prestisius. Sumber: instagram.com/@jokowi

Presiden Joko Widodo memberi lampu hijau para menteri untuk mulai melakukan pendekatan ke masyarakat berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2024. Momentum dinamika politik yang mulai menghangat.

"Tidak ada kawan dan lawan abadi di arena politik, yang ada hanya kepentingan abadi". Adagium ini serasa relevan dalam kontestasi politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Terjun ke dunia politik, jelas ada titik kulminasi yang ingin dicapai. Bagi tokoh politik nasional, menduduki Istana Negara adalah capaian politik yang prestisius.

Pilpres secara langsung, membuka selebarnya kran demokrasi. Sejak pemerintahan B.J. Habibie, rakyat Indonesia kembali merasakan direct democracy (Demokrasi langsung).

Dalam demokrasi langsung, rakyat mempunyai pelibatan luas. Menentukan secara dominan posisi political actor dalam lembaga negara.

Alhasil, saling sikut berebut jabatan, mendapatkan panggung tersendiri di mata masyarakat. Termasuk Pilpres mendatang di 2024.

Pilpres 2024, Masihkah Panggung Tokoh Politik Gaek?

Mantan Presiden SBY dan Presiden Jokowi representasi pilihan rakyat secara langsung. Legitimasi masyarakat mengantarkan kedua tokoh ini hingga dua periode pemerintahan.

Sesuai aturan main, peluang SBY dan Jokowi untuk maju lagi di Pilpres jelas tertutup. Memberi peluang kepada tokoh lainnya bersaing memperebutkan kursi presiden.

Mantan presiden dan wakil presiden masih memegang peran kunci di kancah politik nasional. Eksistensi mereka di belakang panggung politk jelas diperhitungkan.

Sosok SBY, Megawati, Jokowi, dan JK akan mampu meramaikan dan membuat perbedaan alur cerita di gelaran Pilpres 2024.  

Sejumlah nama mulai mengemuka untuk dapat menggantikan kedudukan Presiden Jokowi. Menariknya, tokoh-tokoh gaek sepertinya masih ingin bertarung lagi menduduki Kursi RI 1.

Dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. Kemenangan Joe Biden-Kamala Harris, melambungkan asa politisi gaek unjuk kekuatan. Belum lagi peran politisi Mahathir Muhammad, mampu menjadi cermin politikus gaek lainnya.

Kehadiran Prabowo Subianto patut diperhitungkan. Jika tokoh ini terjun ke palagan Pilpres 2024, perlu kalkulasi tepat menghadapinya.

Puan Maharani-Ganjar Pranowo

Dinamika politik begitu dinamis. Memunculkan tokoh-tokoh harapan masyarakat yang terus mengemuka di berbagai media.

Nama Puan Maharani dan Ganjar Pranowo terus bergulir. Memunculkan kubu saling dukung khususnya di kandang banteng.

Seandainya Megawati sebagai tokoh kunci dan soliditas PDI Perjuangan menginginkan Puan Maharani berduet dengan Ganjar Pranowo, rasanya bukan hal yang mustahil.

Hasil survei dan kajian media begitu gencar memunculkan nama Ganjar Pranowo. Komunitas bermunculan mendukung sosok Gubernur Jawa Tengah ini untuk menggantikan Jokowi.

Karakter dan pendekatan Ganjar Pranowo yang mirip Jokowi, semakin melambungkan harapan banyak pihak. Tetapi, PDI Perjuangan masih menyimpan momentum.

Internal kandang banteng sendiri masih terjadi tarik ulur untuk mengusung calon presiden. Sosok Puan Maharani masih begitu kuat dan sangat jelas Megawati ada di belakangnya.

Militansi partisan partai banteng sempat terpecah, menimbulkan polemik adu moncong antara banteng versus celeng.

Jalan tengah sangat memungkinkan bagi PDI Perjuangan mengusung Puan-Ganjar di Pilpres 2024. Soliditas dan militansi didukung kekuatan partai koalisi, lebih dari cukup untuk mampu memenangkan kontestasi.

Prabowo Menggandeng Siapa?

Seandainya Puan-Ganjar dipasangkan, diusung PDI Perjuangan dan koalisi partai pendukung, lantas bagaimana dengan Prabowo Subianto? Menarik untuk dikupas.

Publik akan kembali diramaikan tanda tanya, jika Prabowo Subianto maju sebagai Capres 2024, akankah kembali berpasangan dengan Sandiaga Uno? Atau yang lain.

Prediksi bisa saja bergulir. Perkiraan pasangan Prabowo-Anies sangat memungkinkan. Kontestan ini akan diusung oleh Partai Gerindra dan PKS sebagai gerbong utama.

Bahkan seandainya Prabowo-Sandiaga kembali berpasangan, hitung-hitungan perolehan suara hampir mirip dengan Pilpres 2019. Bisa juga terjadi, dinamika perolehan suara kontestan di luar dugaan semua pihak.

Peluang Kontestan

Berdasarkan ilmu kasat mata utak-atik-gathuk, jika kontestan mengarah ke pasangan Puan-Ganjar, Prabowo-Sandi, Anies-Airlangga, jelas hasilnya masih prediktif.

Kontestan ini masih mempunyai taji yang tajam dan auman kuat. Gerbong politik PDI Perjuangan dan militansi pendukung keduanya menjadi jaminan soliditas. Cukup kuat mengantarkan Puan-Ganjar ke Istana Negara.

Lawan sepadan Puan-Ganjar sepertinya masih mengarah ke pasangan Prabowo-Sandi dengan gerbong utamanya Partai Gerindra. Asalkan Partai Gerindra mampu merangkul PKS, Partai Demokrat dan partai sempalan pendukung Jokowi.

Segala kemungkinan bisa terjadi. Prediksi masih bergulir dinamis. Patut ditunggu momentum yang terjadi, adakah kejutan lain kontestan di Pilpres 2024? Mari kita tunggu dan ramaikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun