Hari itu, aku cukup padat mengisi pelajaran di kelas. Tiga kelas berbeda harus didampingi untuk bersama membelajarkan makna hidup dan kehidupan bersama anak-anak.
Sebagai guru, tuntutan zaman menempatkan guru sejajar dalam mempelajari segala hal. Guru sebatas fasilitator dan motivator dalam pembelajaran adalah keniscayaan.
Pergeseran peran guru merupakan kunci menghargai keberagaman kemampuan yang dimiliki makhluk bernama manusia, termasuk anak didik. Makhluk mulya yang diberikan akal oleh Sang Khalik.
Panggilan Tugas Ganjil
Setelah mengisi tiga kelas berbeda, segera aku ke kantor guru. Belum selesai merapikan buku dan perangkat pembelajaran, mendadak ada teman guru yang berteriak dari arah depan kantor.
"Pak Arif dan Pak Hendi, ditunggu Juwita di ruang UKS."
"Ada apa?"
"Lihat sendiri, Pak!"
Tanpa menunggu komando kedua kali, aku bergegas ke ruang UKS. Di Ruang UKS sudah ada Pak Hazar selaku Kaur Kesiswaan dan beberapa anak Pengurus OSIS.
"Ada apa, Pak Hazar?"
"Juwita kesurupan, Pak. Mulai tadi manggil-manggil Pak Arif dan Pak Hendi."