Siang ini, keinginan menuntun untuk segera mencari kebahagiaan hakiki. Hanya satu yang kupunya dan ada di dunia. Bersembunyi di sudut sana.
Tak sampai di tujuan, ada wajah menunduk di pangkuan matahari. Membuatku sesaat berhenti dan ikut menemani.
Kulihat, serambi itu tak lagi membukakan pintu-pintu. Dan kesaksian zaman, begitu kuat mendorong untuk menjauh dan seakan kita lupa. Pada segalanya.
Baru saja penjemputan terpaksa mengantarkannya, kata wajah yang menunduk di pangkuan matahari. Membuatku membisu.
Malam ini, burung-burung gelisah. Terbang ke sana kemari. Suaranya jelas di telinga, menangisi arti lupa.
Apakah kau masih ingat batu yang kita tanam? Aku menunggu jawabmu. Malam ini, aku begitu takut kehilanganmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H