Bisa dibayangkan. Sendirian di hutan tanpa tahu arah selama lima hari. Didatangi sosok gaib dan mampu bertahan dengan hanya minum air sungai dan daun.
Bagi orang yang pernah ke hutan, aura mistik dan kejadian aneh mungkin pernah mereka alami. Nyata terjadi.
Sebaliknya, bagi orang yang tidak pernah ke hutan, pasti banyak menganggap kejadian yang dialami Gibran hanya mimpi, mengigau, bahkan sekedar fiksi.
Kisah Mistik di Seputar Gunung
Mendengar pengakuan Gibran, penulis teringat kembali kisah mistik seputar hutan. Tepatnya di kaki hutan Gunung Raung sebelah selatan di tahun 1990-an.
Gunung yang terletak di tiga kabupaten (Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember) memiliki kaldera kering terbesar di Pulau Jawa.
Jalur pendakian Gunung Raung "yang paling mudah" bisa ditempuh dari arah Bondowoso. Perjalanan pendakian dimulai dari desa Sumber Wringin.
Seperti gunung pada umumnya, Gunung Raung dilingkupi mistik. Keangkeran Gunung Raung terlihat dari nama-nama pos pendakian Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan Pondok Angin.
Berikut penulis ungkap lagi kisah mistik sekitar Gunung Raung:
- Kisah mistik dari pencari bunga anggrek
Kisah ini disampaikan oleh pencari bunga anggrek ke almarhum Mbah Sanimin di Dusun Rameyan, Glenmore, Banyuwangi. Â Â
Kebiasaan masuk hutan Gunung Raung di jalur selatan yang masih perawan mendapati sederet peristiwa mistik. Bertemu dengan seorang nenek tua yang hanya memegang sapu lidi dan kendi minum. Ketika ditanya oleh pencari anggrek, sapu lidi digunakan untuk membersihkan kuburan Cina.
Nenek tua bahkan menunjukkan tempat Kuburan Cina yang ada di tengah hutan. Benar ada, dua Kuburan Cina dikelilingi oleh beberapa burung merpati.