Bagaimanapun Indonesia adalah bangsa dan negara yang hebat. Bangsa yang mampu bertahan dalam hempasan badai dan terjangan gelombang pasang lautan kehidupan.
Buktinya, bangsa Indonesia diakui oleh dunia internasional mampu menyelenggarakan Pemilu dengan sukses, damai, dan demokratis.Â
Sejarah Mencatat Kemampuan Bangsa Indonesia
Pemilu 1955 adalah pemilihan umum legislatif di Indonesia yang diselenggarakan tahun 1955. Pemilu pertama di Indonesia sejak merdeka di tahun 1945.
Di tengah keraguan dunia internasional, Pemilu 1955 sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia paling demokratis.
Pemilu ini diselenggarakan saat kondisi dalam negeri tidak kondusif. Beberapa daerah dirundung kekacauan oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) khususnya pimpinan Kartosoewirjo.
Menjelang hari pemungutan suara, rumor menyebar, termasuk ketakutan akan keracunan yang meluas di Jawa.
Mengantisipasi berbagai kemungkinan, di beberapa daerah diberlakukan jam malam spontan. Tidak diumumkan selama beberapa malam sebelum hari pemungutan suara.
Pada hari pemungutan suara, banyak pemilih yang menunggu untuk memberikan suara pada pukul 7 pagi. Hari itu damai karena orang-orang menyadari tidak ada hal buruk yang akan terjadi.
Dikutip dari laman id.wikipedia.org, sebanyak 87,65% pemilih memberikan suara sah dan 91,54% memberikan suara. Hanya sekitar 6% yang tidak memilih.
Pemilu 1955 bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Sukses Pemilu 2004 masih segar di ingatan bangsa yang besar ini. Pemilu pertama di mana bangsa Indonesia yang mempunyai hak pilih dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden.