Mendengar kata Metallica, pastinya yang diingat lagu Nothing Else Matters. Padahal ada tema perang yang mampu dicongkel dengan apik oleh personel band asal Los Angeles ini.
Lagu berjudul One. Mengangkat kisah  seorang prajurit muda Amerika Serikat di tengah Perang Dunia I, bernama Joe Bonham.
Dikutip dari ulasan lagu One pada laman web sanitallica.blogspot.com, nasib sial menimpa Joe. Saat menjalankan misi, Joe terkena ledakan ranjau darat dan kehilangan kedua lengan dan kaki serta organ wajah.
Kedua mata, telinga, dan mulut Joe hancur. Para dokter mengusahakan semaksimal mungkin agar Joe bisa tetap hidup.
Akan tetapi seperti yang dideskripsikan lirik lagu One, Joe sesungguhnya menandakan kesadaran untuk tidak menerima keadaan.
Dia seperti tidak hidup dan juga tidak mati, tersiksa bagaikan terpenjara pada tubuhnya sendiri tanpa mampu berinteraksi dengan dunia luar.
Joe mencoba bunuh diri dengan cara menahan nafas sekuat tenaga, satu-satunya cara untuk mengakhiri hidup yang bisa ia lakukan. Namun, ia mendapati jika tenggorokannya telah ditanam treachostomy yang tidak dapat ia lepas.
Awalnya ia sangat ingin mati, tapi kemudian ia memutuskan agar di tempatkan di dalam kotak kaca. Berkeliling ke penjuru negeri untuk menunjukkan kepada orang-orang tentang kengerian sebenarnya akibat perang.
Metallica membidik kisah Joe Bonham dengan apik pada lagu berjudul One. Â Lagu yang menyentuh dengan tema perang dari album ke empat "And Justice for All" ini ditulis pada tahun 1987 oleh James Hetfield dan Lars Ulrich.
Pada awal lagu terdapat beberapa efek suara yang dibuat seperti latar perang. Rentetan tembakan artileri dan suara gemuruh helikopter jelas menggema. Bahkan, bagian solo gitar di akhir lagu One, digambarkan mewakili sandi morse yang bisa menyembuhkan mental sang prajurit, Joe Bonham.