Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyusup di Tengah Palagan

11 Agustus 2021   19:54 Diperbarui: 11 Agustus 2021   23:25 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak tumpuan. Saat tembang-tembang kehidupan perlahan bersimpuh. Dan deretan do'a, begitu lirih terdengar di antara kering air mata.

Awan-awan hitam masih betah bergelantungan dan gentayangan. Sedangkan kicau parau gagak-gagak hitam, mulai gesit menyusup ke tengah palagan.

Dari lima tanah raya, perbandingan-perbandingan berkemandang. Fakta-fakta digelar tanpa papan. Sebab arus permulaan, berhadapan dengan batas-batas kebebalan.

Kemerdekaan, masih sebatas harapan. Dan pertempuran demi pertempuran, trengginas menebas ketakutan. Menebas kekalutan. Menebas keterkungkungan.

Tetapi, satu kepalan tangan...

Kembali, meruntuhkan harapan-harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun