Selanjutnya mengundang atau membagikan link kelas maya ke siswa. Langkah ini membutuhkan peran kolaborasi wali kelas dan atau pihak terkait di lembaga masing-masing.
Akun belajar.id dari Kemendikbudristek hendaknya dapat dimanfaatkan oleh guru, siswa dan wali siswa untuk lebih fokus dan kolaboratif dalam pembelajaran. Memungkinkan pembelajaran daring, luring, maupun blended learning nantinya dapat lebih menarik dan inovatif dilakukan.
Kendala mengundang siswa dan wali siswa harus tetap disikapi guru dengan stay humble. Selalu bersikap ramah dengan kalimat santun dan mendorong keterlibatan aktif siswa dan wali siswa lewat media sosial dan kelas maya.
Pemberian materi, tugas, evaluasi, dan tindak lanjut hasil pembelajaran lakukan dengan luwes dan menarik. Jangan bersikap kaku, mengingat ada banyak keterbatasan di pihak siswa seperti gadget jadul, pulsa habis, gangguan sinyal, dan bahkan kejenuhan belajar online.
Dampingi mereka dengan stay humble. Keramahan dan ketelatenan guru sangat dibutuhkan dalam masa pandemi dan transisi pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan.
Kalimat yang ramah dan optimis dapat dihadirkan dengan memanfaatkan stiker smile di media sosial yang bapak dan ibu guru fasilitasi. Jangan memvonis siswa dengan kalimat atau ucapan negatif (kurang baik dan bahkan kasar) yang dapat menimbulkan distress internal.
Lakukan evaluasi secara cermat, kapabel, dan faktual. Kembalikan hasil evaluasi dengan memberikan catatan yang dapat membangkitkan moril (sokongan batin) belajar siswa seperti kalimat "Tetap semangat belajar ya..." dan lainnya.
Peran Siswa dan Wali Siswa Memanfaatkan Google Classroom
Mau tidak mau, zaman kini menuntut siswa mampu menguasai teknologi informasi. Memanfaatkan dengan bijak untuk pembelajaran lebih bermakna.
Kuasai fitur gadget untuk memvalidasi akun belajar.id yang sudah difasilitasi Kemendikbudristek dan lembaga sekolah.