Perjalanan, menempatkan kematian untuk memulai kehidupan. Ada banyak lorong dan tikungan. Pun jua gelombang yang terkadang penuh lubang.
Empat tuntunan sebab kaki melangkahi kerumunan. Meniti kegundahan di antara kepak-kepak gagak di waktu siang. Dan malam, masih tersangkut lirik burung hantu pembawa keraguan.
Perjalanan menyapu kegundahan dan keraguan. Ada dua kehidupan dalam satu tujuan. Dan satu melepas sandaran, tersungkur di ambang batas kesanggupan.
Perjalanan berbalik arah. Membawa segudang tanda tanya. Dan di satu-satunya tempat harapan, akankah kehidupan dikembalikan?
Ibu kota, masih memainkan timbangan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!