"Kiai, tahan dululah. Sejam lagi sampai kita. Di sana kita merokok"
Kiai Ahmad yang ditegur diam saja.
 "Kiai, mending matikan saja rokoknya. Dan tutup jendelanya. Bahaya juga kalau ada tiang listrik, tangan Sampean patah nanti" Seorang kiai yang juga keberatan menakut-nakuti Kiai Ahmad. Kiai Ahmad tetap cuek.
Laporlah ke Gus Dur kiai yang keberatan itu. Lalu Gus Dur yang duduk di depan bicara lirih,"Bilang ke Kiai Ahmad, tangan dia kalau nabrak tiang listrik bisa roboh tiangnya. Kalau roboh, mati lampu 3 kecamatan."
Lalu disampaikanlah pesan Gus Dur itu ke Kiai Ahmad. Tanpa basa basi, Kiai Ahmad mematikan rokok, memasukkan tangannya, dan menutup jendela.
Gus Dur menyampaikan pesan setelah bercerita, "Itulah kiai. Tidak terlalu memperhatikan keselamatan dirinya, tapi kalau kemaslahatan umat, kiai tidak main-main. Kita harus pandai-pandai bicara dengan kiai"
Dua. Waktu Pelajaran Komputer.
Terdapat sepasang sahabat karib, Rudi dan Dito, yang lagi belajar komputer bersama. Karena Rudi belum begitu familiar tentang penggunaan fitur-fitur yang ada di komputer, dia meminta Dito mengajarinya.
Rudi: "To' boleh nanya enggak? Fungsi dari tombol ENTER apa sih?"
Dito: "Kayaknya sih buat mempercepat jalannya program, Rud"
Rudi: "Hah? mempercepat gimana, To?"