Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Menara Kudus, Simbol Toleransi dan 5 Eksotismenya

30 April 2021   21:31 Diperbarui: 30 April 2021   21:35 2254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah masjid berdiri, Sunan Kudus membuat padusan atau tempat wudhu. Tempat wudhu berupa pancuran berjumlah delapan.

Masing-masing pancuran diberi arca kepala kebo gumarang. Maksud memberi arca kebo gumarang tidak lain untuk menarik minat umat Budha.

Banyak umat Budha datang ke Masjid Menara Kudus karena penasaran dengan arca kebo gumarang yang sesuai dengan ajaran Budha "Jalan Berlipat Delapan" atau "Sanghika Marga".

Umat Budha berdatangan ke Masjid dan mendengarkan keterangan Sunan Kudus. Dari sinilah syiar Islam mampu membuka diri kepada semua lapisan masyarakat.

Kelima. Tata Ruang Amburadul.

Walaupun bangunannya unik dan sarat akan nilai historis, namun tata ruang di sekitar Masjid Menara Kudus tampak amburadul. Hal tersebut karena Masjid Menara Kudus berada di jantung kota.

Masjid peninggalan Sunan Kudus ini juga dikepung oleh rumah-rumah penduduk yang padat. Selain itu juga banyak penjual yang ada di sekitar masjid.

Apakah tata letak yang amburadul ini merupakan simbolisme juga? Bisa jadi, sebab dalam agama Islam tidak mengenal pangkat dan derajat di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Masjid Menara Kudus adalah milik semua umat dan tidak ada sekat antara yang berpangkat dan tidak berpangkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun