Mohon tunggu...
Arief Er. Shaleh
Arief Er. Shaleh Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Sepi dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebungkus Bangkai

18 April 2021   09:46 Diperbarui: 18 April 2021   10:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembusukan. Sumber: Christian LeBlanc on Pixabay.com

Sebungkus bangkai mengembang di pikiran. Meniti jalan dan ke arah barat berhimpun berjejalan. Menemukan dua titik samar. Dalam bidikan mata malaikat-malaikat,  menghitam.

Sebungkus bangkai terkubur ditidurkan. Ada manusia memanggil sang surya dan mempertemukan dengan sang rembulan. Mencipta sempurna purnama di setapak jalan.

Sebungkus bangkai merapal mantra. Asapnya mengepul mendekati tepian jembatan, masih di barat sana. Ada kelebat titik samar, menyingkur dan memindahkan kata demi kata dari selatan ke utara.

Sebungkus bangkai di awal Ramadan menemukan fakta. Masih ada manusia membalik siang menjadi malam durjana.

Probolinggo, 17 April 2021

Puisi Oleh: Arif R. Saleh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun