Malam ini bumi menelan angan, terpendam sudah kebanggaan. Ada riuh dalam keruh. Setan-setan gentayangan, bertepuk tangan. Penuh cemooh, sombong memandang.
Pagi kuyup. Pepohonan dan bunga layu ditebang duka. Lara sepanjang jalan, menyisakan kenangan. Merangkak luka mencari terang.
Siang mengumandangkan kepiluan. Dua jiwa masih melanglangbuana. Sepi dan sedih sangat terasa. Menguliti hati sisa asa.
Sepanjang perjalanan, pertanyaan-pertanyaan menjelma iklan-iklan. Akankah bumi masuk dan masuk lagi dalam keranjang masa lalu?...
Lentera senja terdiam. Menatap malam yang segera datang.
Puisi Lainnnya : Serupa Rubik, Seekor Anak Burung, Bunga Berputik
Probolinggo, 21 Februari 2021
Puisi Oleh: Arif R. Saleh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H