Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Sarang Belalang

12 Februari 2021   22:06 Diperbarui: 12 Februari 2021   22:23 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdirilah di tengah jalan. Saat hujan melukis kubangan. Di jembatan tua, akan kau temui kegelapan.

Di sarang belalang, penyamun masih meletakkan tanda. Sedang patok-patok berharga, tak mampu berbuat apa-apa.

Kengerian dan kesepian bergumul dengan waktu. Dua belas tahun memetik sunyi. Tanpa henti. Bahkan hampir mati.

Di sarang belalang, dua tahun engkaupun bersarang. Belum menemui nisan-nisan. Entah sampai kapan.

Probolinggo, 12 Februari 2021

Puisi Oleh: Arif R. Saleh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun