Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mega-Prabowo vs JK-Anies, Akankah Bertarung di Pilpres 2024?

10 Februari 2021   14:27 Diperbarui: 11 Februari 2021   22:14 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Kompas.com. Diolah lebih lanjut oleh penulis

“Tidak ada kawan dan lawan abadi di arena politik, yang ada hanya kepentingan abadi”. Adagium ini serasa tepat dalam kontestasi politik di manapun.

Terjun ke dunia politik, jelas ada target puncak yang ingin dicapai. Bagi tokoh politik nasional, menduduki kursi presiden adalah capaian politik yang prestisius.

Pemilihan Presiden (Pilpres) secara langsung, membuka deras kran demokrasi. Sejak pemerintahan Presiden B.J. Habibie, rakyat Indonesia kembali merasakan direct democracy (Demokrasi langsung).

Dalam demokrasi langsung, rakyat mempunyai pelibatan luas. Menentukan secara dominan posisi politisi dalam lembaga pemerintahan dan negara.

Alhasil, saling sikut berebut kursi eksekutif dan legislatif, mendapatkan panggung tersendiri di mata masyarakat. Bahkan masyarakat internasional ikut andil “bermain” baik langsung maupun tidak langsung.

Pilpres 2024, Panggung Tokoh Politik Gaek?

Mantan Presiden SBY dan Presiden Jokowi representasi pilihan rakyat. Legitimasi masyarakat yang kuat mengantarkan kedua tokoh ini hingga dua periode pemerintahan.

Sesuai aturan main, peluang SBY dan Jokowi untuk maju lagi di Pilpres jelas tertutup. Memberi peluang kepada tokoh lainnya untuk bersaing dan bertempur memperebutkn kursi presiden.

Diprediksi, sejumlah nama mulai mengemuka untuk dapat menggantikan kedudukan Presiden Jokowi. Menariknya, tokoh-tokoh gaek sepertinya masih ingin bertarung lagi. Mengadu nasib yang memang memungkinkan untuk menduduki kursi presiden.

Dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. Kemenangan Joe Biden-Kamala Harris, melambungkan asa politisi gaek unjuk kekuatan. Belum lagi peran politisi gaek Mahathir Muhammad, mampu menjadi cermin bingkai harapan bangsa di negeri jiran.

Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Jusuf Kalla, dan Anies Baswedan, patut diperhitungkan. Seandainya keempat tokoh ini terjun ke "Palagan Pilpres 2024", yakin tokoh lainnya yang mentereng di lembaga survei akan minggir dengan sendirinya.

Jika dipasangkan dan dihadapkan, akan saling adu kekuatan antara Megawati-Prabowo lawan Jusuf Kalla-Anies Baswedan. Apakah salah? Tidak sama sekali.

Empat tokoh ini masih mempunyai taji yang tajam dan auman kuat. Gerbong politik PDI Perjuangan digabung Partai Gerindra, cukup kuat mengantarkan mereka ke kursi presiden dan wakil presiden. Tinggal bagaimana mengefektifkan roda partai untuk tetap solid mengawal kemenangan.

Meskipun tidak mempunyai gerbong politik, Jusuf Kalla dan Anies Baswedan tetap menjadi magnet partai politik. PKS dan Partai Demokrat akan menjadi gerbong utama pasangan JK-Anies.

Partai yang tergabung dalam “Poros Baru”, sangat mungkin melakukan konsolidasi dan mendukung JK-Anies di Pilpres 2024.

Kemampuan bargaining JK-Anies sebagai pentolan tokoh nasional, masih sangat mampu menggandeng kekuatan parpol lainnya.

Prediksi Peluang Mega-Prabowo

Megawati dan Prabowo pernah berpasangan, meskipun merasakan pahitnya kekalahan di Pilpres 2009, jelas mempunyai peluru pamungkas menghadapi Pilpres 2024. Gerbong parpol yang solid, menjadi andalan dan secara hitungan angka jelas dapat memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

Megawati, pamor dan kedudukannya tak tergoyahkan di gerbong PDI Perjuangan. Dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, PDI Perjuangan mampu menempatkan diri sebagai peraih suara terbanyak dengan perolehan 22,26% suara.  

Pileg 2019 mengantar Partai Gerindra meraih 13,57 % suara. Menempatkan partai ini di urutan kedua setelah PDI Perjuangan.

Bermodal 35,83% suara ditambah dukungan Partai Golkar (12,31%) dan PKB (9,69%), rasanya tidak sulit bagi pasangan Mega-Prabowo menuju Istana Merdeka di Pilpres 2024.

Prediksi Peluang JK-Anies

Jusuf Kalla dan Anies Baswedan sepertinya sudah “Main Mata”, meskipun didukung parpol menengah ke bawah, memungkinkan dapat menjungkirbalikkan keadaan, jika dapat memainkan isu-isu yang berkembang secara dinamis.

Perlu juga diprediksi, kedua tokoh ini merupakan representasi Jawa dan Non Jawa, yang kadang dianggap sebagai kekuatan sayap lemah.

Ingat, sewaktu Jokowi-JK berkuasa, konstelasi politik lebih stabil. Sinyal bagi semua kekuatan politik, bahwa Indonesia yang plural butuh penyeimbang kekuatan tokoh yang mampu memainkan posisi geopolitik. Hal ini masih relevan dan melekat representasinya di tokoh-tokoh yang diusung dalam kontestasi politik tingkat nasional.

Gerbong politik PKS (8,21%) dan Partai Demokrat (7,77%), dan PAN (6,84%) memungkinkan menjadi tunggangan mereka di Pilpres 2024. Kekuatan JK-Anies akan semakin dahsyat jika kekuatan partai “Poros Baru” merapat. Pembaca tentu tahu yang dimaksud kekuatan partai “Poros Baru”.

Belum lagi kemampuan JK memainkan politik “Goyang Kanan dan Kiri” mampu menumbuhkan kekuatan tersembunyi partisan lawan,  membelot dan mendukung pasangan JK-Anies melalui pengikut-pengikutnya yang fanatik. Pada akhirnya bisa juga mengantarkan JK-Anies ke Istana Merdeka. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun